Berikan Pelatihan Kader Udara Bersih Indonesia, Petani Dibentuk Untuk Bertani Ramah Lingkungan
Berita Jambi-Pelatihan Kader Udara Bersih Indonesia yang dilaksanakan selama enam hari yakni dari 4-9 Oktober 2021 memberikan banyak pengetahuan
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-Pelatihan Kader Udara Bersih Indonesia yang dilaksanakan selama enam hari yakni dari 4 hingga 9 Oktober 2021 memberikan banyak pengetahuan.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Pelatihan Pertanian Jambi ini memberikan banyak ilmu baru terutama bagi 36 peserta yang berasal dari Jambi dan Riau.
Simon HT selaku pelatih dalam kegiatan Farmers Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD) Indonesia ini menyebutkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan metode ramah lingkungan pada usaha pertanian.
Ada sejumlah metode pertanian yang ramah lingkungan dan bisa di terapkan dalam kegiatan pertanian di masyarakat.
"Kegiatan sekolah lapangan petani, jadi ada metode-metode yang ramah lingkungan kita sampaikan dan kita latih kepada 36 peserta. Yaitu teknologi molusa tanpa olah tanah, Bedengan Kayu, Kandang ayam lantai serasa (sisa tanaman) dan pupuk daun," Terangnya.
Lebih lanjut disampaikannya bahwa metode-metode untuk petani tersebut sangat sederhana dan mudah di terapkan.
Tentunya kata Simon mengurangi sejumlah anggaran biaya yang selama ini di keluarkan. Hal lain adalah menambah produksi dan tentunya organik serta ramah lingkungan.
Pelaksanaan pelatihan ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman agar tidak membuka lahan ataupun bertani dengan teknik membakar. Jika ini di terapkan kata Simon akan memberikan efek terhadap udara yang bersih.
"Selama ini masyarakat ataupun petani masih melakukan budaya membakar, yang dampak nyatanya terhadap polusi udara."
"Metode menanam atau bercocok tanam yang ramah lingkungan, sederhana dan mudah di terapkan di harapkan bisa memperbaiki kualitas udara yang bersih dengan tidak membakar lahan," ungkapnya.
36 peserta yang berasal dari Jambi dan Riau dikatakan oleh Simon selama enam hari mengikuti pelatihan yang dilakukan dari pagi hingga malam hari ini sangat diminati.
Ia menyebut bahwa pihaknya tidak hanya memberi materi saja melainkan juga diterapkan praktek ke lapangan.
"Jadi tadi sekolah lapangan, setelah materi langsung praktek lapangan. Jadi peserta bisa memahami teori dan prakteknya," sebutnya.
Di sisi lain, pelaksanaan kegiatan ini juga akan direncanakan di delapan provinsi lainnya yang ada di Indonesia.
Adapun pelatihan ini dilakukan untuk memberikan edukasi dan pemahaman serta mengajak petani untuk tidak bercocok tanam dengan cara membakar lahan.
"Sehingga selain petani bisa bertani dengan cara mudah, dan ramah lingkungan."
"Harapannya adalah jika ini dilakukan bersama-sama maka udara di Indonesia khususnya akan bersih," pungkasnya. (*)
Baca juga: Pelatihan Kader Udara Bersih Indonesia Diikuti Puluhan Masyarakat Petani Provinsi Jambi dan Riau
Baca juga: 36 Orang dari Jambi dan Riau Terpilih Ikuti Pelatihan Kader Udara Bersih Indonesia