Penculikan di Medan
Warga Patumbak Fandi Wahyudi Diculik Oknum TNI Desersi, Dianiaya Lalu Dibuang di Hutan
Warga Patumbak Kota Medan, Fandi Wahyudi, diculik oknum TNI Desersi dan rekannya dari warnet, Jumat (1/10/2021)
TRIBUNJAMBI.COM, MEDAN - Seorang warga Patumbak Kota Medan, Fandi Wahyudi, diculik oknum TNI Desersi dan rekannya dari warnet, Jumat (1/10/2021).
Dia lalu dibawa ke Pantai Kasan dan dianiaya di sana oleh dua orang penculiknya.
Setelah Fandy tidak berdaya dengan wajah lebam akibat dipukuli menggunakan kayu, ia dibuang oleh pelaku ke Hutan Karo.
Bagian mata mengalami luka yang parah.
Pengakuan Fandi kepada ibunya, pelaku memukulnya menggunakan kayu.
Dia tidak bisa berkutik sebab saat itu diikat dengan menggunakan kabel.
"Disuruh duduk di kursi, matanya dipukul pakai kayu hingga mata yang sebelah kiri mengeluarkan darah. Tulang pipi retak," kata Khairunnisa, ibu korban, Rabu (6/10/2021).
Pelaku melempar Fandi di Jalan Jaranguda pinggir hutan Berastagi Kabupaten Karo.
Lokasi itu sangat sepi, sangat jarang dilalui orang.
Saat dibuang oleh para pelaku, Fandi tidak ada handphone sehingga sulit menghubungi keluarga, bahkan tidak memakai sandal.
Dalam kondisi sempoyongan, dia menemukan gubuk warga di hutan itu, dan menumpang di sana.
Khairunnisa mengatakan, pada saat ditemukan itu, keluarga hampir tak mengenalinya.
"Pas ketemu sudah tidak tanda lagi bahwa itu adalah dia. Matanya sampai keluar darah," kata Khairunnisa.
Keluarga Fandi mengaku kesulitan mencari lokasi tersebut. Bahkan butuh waktu berjam-jam untuk mencari lokasi Fandi dibuang.
Dia menceritakan, anaknya ditolong oleh seorang warga, yang kemudian meminjamkan HP agar Fandi bisa menghubungi keluarga.
"Untung ketemu sama yang punya gubuk, jadi bisa dimintai tolong," teranngya.
Dia menyebut anaknya itu dibuang tengah malam dan dalam kondisi mata tidak bisa melihat.
Baca juga: Hotma Sitompul Sebut Miliki Foto Syur Diduga Hotman Paris: Satu dari Ratusan Cewek
Baca juga: Daftar Nama Pemain PSMS Medan di Liga 2 yang Sudah Jalani Swab Antigen Setiba di Palembang
Siapa pelaku penculikan kepada warga sipil itu dan apa motifnya?
Informasi yang dihimpun, pelaku menculik Fandi karena dianggap sebagai mata-mata polisi.
Satu di antara pelaku penculikan itu ditenggarai sebagai orang yang terlibat dengan narkoba.
Penculinya adalah Daniel Ginting, oknum TNI desersi.
Dia dituding berkomplot dengan oknum polisi.
Menurut cerita dari Khairunnisa, usai menculik dan menyiksa Fandi Wahyudi, Daniel bawa korban ke kawasan Birubiru.
Di sana Daniel menemui oknum polisi yang adalah temannya.
"Anak saya ini dijebak. Mereka mau menyerahkan dia seorang polisi di Birubiru," kata Khairunnisa, Selasa (5/10/2021).
Rencananya, Fandi Wahyudi akan dijerat kasus narkoba.
Tapi lanjut Khairunnisa, karena saat itu kondisi Fandi Wahyudi sudah babak belur dengan mata nyaris tak bisa melihat, oknum polisi itu tidak mau menerima Fandi.
Oknum polisi itu enggan bawa Fandi ke polsek. "Polisinya enggak mau," kata Khairunnisa.
Lantaran menolak, Daniel kemudian membawa Fandi Wahyudi ke Desa Jaranguda di Kabupaten Tanaharo.
Di sana, Fandi Wahyudi dibuang ke jurang yang dipenuhi semak belukar pada Jumat (1/10/2021) tengah malam.
Ibunda Fandi menduga oknum TNI desersi itu ingin korban tewas dan tidak ditemukan lagi.
Selanjutnya pada Sabtu (2/10/2021) pagi, korban berhasil menyelamatkan diri.
Dia menghubungi kakaknya menggunakan HP warga yang menolong, dan sang kakak memberitahukan kondisi Fandi yang sudah setengah mati.
Diungkapkan Khairunnisa, tindak penganiayaan pada Fandi bukan kali ini saja terjadi.
Pada tahun 2020, Fandi dianiaya tetangganya bernama Andi.
Andi ini juga yang kembali menganiaya dia yang dibantu oleh Daniel Ginting.
"Andi ini tetangga kami. Sebelumnya sudah pernah juga anak saya dianiaya," katanya.
Kasus penganiayaan sudah pernah dilaporkan ke Polsek Patumbak tahun 2020 lalu. Namun alasan tidak ada saksi, polisi tidak menangkap Andi.
Menurut Khairunnisa, oknum TNI desersi bernama Daniel Ginting itu tengah disersi.
Daniel Ginting, berdasarkan informasi yang dia dapatkan, terlibat berbagai masalah, sehingga kabur meninggalkan tugasnya.
"Menurut bapak Koramil Tigajuhar yang menemui saya, katanya dia (Daniel Ginting) ada masalah. Dia sudah disersi setahun karena bawa kabur uang Rp 200 juta," kata Khairunnisa. (Sumber: Tribun Medan)
Baca juga: BREAKING NEWS Kusnindar Cs Diperiksa KPK di Polda Jambi Kasus Suap RAPBD 2018
Baca juga: Jubir Partai Demokrat Buat Marah Kader PDI-P, Sebut Gus Dur Digulingkan Megawati
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/fandi-wahyudi-korban-penculikan-oknum-tni-di-medan.jpg)