Peristiwa G30SPKI

Kisah Ahmad Sukendro, Jenderal yang Dicoret Namanya dari Penculikan Saat G30S/PKI Pecah

Artikel ini mengisahkan tentang lolosnya Acmad Sukendro dari maut saat peristiwa G30S/PKI dan terbunuhnya 7 jenderal sebagai Pahlawan Revolusi

Editor: Heri Prihartono
Istimewa
Soeharto bersama jajarannya 

TRIBUNJAMBI.COM - Sososok Brigjen Ahmad Sukendro adalah jenderal yang dicoret dari peculikan PKI saat G30S/PKI

Pria yang  menjabat sebagai menteri negara dalam kabinet Dwikora  dinyatakan selamat setelah mendapat penugasan Presiden Soekarno ke Peking Republik Rakyat Tiongkok ketika peristiwa G30S/PKI pecah.

Siapa sebenarnya Ahmad Sukendro?

Pria bernama Achmad Sukendro dilahirkan di Banyumas tahun 1923.

Tak berbeda dengan  anak muda seusianya, di zaman Jepang, ia memilih mendaftar menjadi anggota PETA.

Ketika  revolusi, Sukendro bergabung dengan Divisi Siliwangi.

Nasution  tahu dia bukan perwira biasa.

Pada jamannya cara berpikir dan kemampuan analisa Sukendro di atas rata-rata perwira lainnya.

Ketika Nasution menjadi KSAD, ia menarik Sukendro sebagai Asintel I KSAD. 

Pada 1957 ketika  perwira-perwira daerah resah dengan kebijakan Jakarta dan berniat menuntut opsi otonomi, Sukendro – tentunya atas perintah Nasution–menggelar operasi intelijen.

Orang-orang  pilihannya  masuk ke daerah dan menginfiltrasi pola pikir para perwira di daerah.

Hasilnya  praktis hanya komandan di Sumatra (PRRI) dan Sulut (Permesta) yang menyatakan diri berpisah dari Indonesia.

Sementara perwira lainnya menarik dukungannya dan tetap dalam kibaran Merah Putih.

Seiring dengan tugas belajar yang diperolehnya di Amerika Serikat (AS) sosok Sukendro juga sukses menjalin kontak dengan CIA.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved