Warga Merangin Diterkam Harimau
Warga Merangin Meninggal Diterkam Harimau, BKSDA Jambi akan Turunkan Tim ke Lapangan
BKSDA Jambi turunkan tim untuk memverifikasi fakta dan kondisi lapangan terkait tewasnya warga Merangin diterkam harimau.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - BKSDA Jambi turunkan tim untuk memverifikasi fakta dan kondisi lapangan terkait tewasnya warga Merangin diterkam harimau.
Rahmad Saleh Simbolon selaku Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi segera menurunkan tim kelokasi kejadian warga Merangin diterkam harimau.
"Secepatnya kita turunkan tim untuk memverifikasi fakta dan kondisi dilapangan," katanya melalui pesan whatsapps, Minggu (26/8/2021).
Berdasarkan verifikasi dan fakta dilapangan tersebut dikatakan Rahmad dapat diambil langkah tindaklanjut yang pas.
"Langkah yang kita ambil berdasarkan verifikasi, fakta dilapangan," katanya.
Rahmad juga mengatakan bahwa harus dipahami bahwa lokasi kejadian itu merupakan habitatnya atau tidak.
"Kita harus pahami lokasi kejadian itu merupakan rumahnya atau tidak, atau ada faktor faktor penyebab yang harus diketahui," tegasnya.
Sementara terkait seringnya warga yang melihat harimau di lokasi itu dikatakannya menunggu hasil verifikasi yang dilakukan timnya.
"Kita tunggu dulu verifikasi lapangan agar faktanya diketahui," tandasnya.
Baca juga: Warga Merangin Jambi Meninggal Diterkam Harimau di Sungai Nilo, Ini Kronologisnya
Sebelumnya diberitakan, Rasidin (43) Warga Desa Guguk, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin tewas diterkam harimau dibagian leher.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian naas ini dialami warga Guguk bernama Rasidin itu saat mendulang emas di sungai Nilo, tepatnya di Batu Tunggal, perbatasan antara desa Guguk dengan Kecamatan Muara Siau, Sabtu (25/9/2021).
Kapolsek Sungai Manau, Iptu Mulyono membenarkan kejadian tersebut berdasarkan keterangan teman korban ke kepala desa.
Korban diketahui ngerai (mendulang emas red) di lokasi tersebut baru sekitar dua hari di Sungai Nilo, anak Sungai Batang Merangin.
Sebelum kejadian itu, korban bersama temannya sedang beristirahat di pondok yang terbuat dari terpal dan beralaskan tanah.
Sekitar pukul 21.30 WIB korban masih minum teh, sementara temannya telah tidur.