Home and Garden

Cara Memupuk Tanaman Cabai agar Berbuah Lebat, Bisa Gunakan Air Cucian Beras atau Pupuk Nabati

Tips menanam cabai agar berbuah lebat dan cepat. Untuk membuat penyiraman, setiap pot atau polybag harus disiram dengan larutan pupuk.

Editor: Nurlailis
(SHUTTERSTOCK/OLGA KORICA)
Cara membuat cabai berbuah lebat 

Pemeliharaan harus dilakuakan secara disiplin, diantaranya penyiraman, penyiangan, dan pemupukan.

Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari jika tidak ada hujan. Penyiangan dilakukan sekali 2 minggu dengan cara membuang rumput-rumput liar yang ada didalam dan di sekitar pot atau polybag.

Jika tunas samping serta sebagian daun sudah tumbuh sampai dengan ketinggian 15-25 cm dari permukan tanah segera dipangkas atau dirempel.

Pemangkasan bertujuan untuk menghindari percikan air penyiraman yang menempel pada bagian tanaman, batang menjadi kokoh dan kuat, pertumbuhan bagian atas tanaman lebih sempurna, dan sirkulasi udara lebih baik.

Pemasangan ajir dilakukan sedini mungkin menggunakan bahan yang kuat, seperti kayu, bambu atau bahan lainnya. Ajir akan berfungsi sebagai penyanggah tanaman.

Baca juga: Cara Merangsang Tanaman Cabai Agar Berbuah Lebat, Aplikasikan Pupuk MKP

6. Pengendalian hama

Tantangan yang cukup berat dalam budidaya cabai adalah serangan hama dan penyakit atau OPT. Hama yang banyak menyerang tanaman cabai rawit antara lain ulat tanah, ulat grayak, ulat buah, kutu kebul, kutu daun, trips dan tungau.

Penyakit yang banyak menyerang antara lain, virus kuning, busuk buah antraknos, layu fusarium, layu bakteri, bercak daun serkos poradan rebah kecambah.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT), yaitu melakukan budidaya secara sehat yang diawali dengan pemilihan varietas tahan, benih yang bebas serangan OPT, perlakuan benih, sterilisasi media semai, penyiraman, sanitasi lahan dan pemupukan secara teratur, serta pengamatan rutin setiap pagi dan sore hari.

Jika ditemukan hama, langsung dilakukan pengendalian secara mekanik, yaitu dengan mengambil hama dan menyingkirkannya.

Selanjutnya disemprotkan pestisi dan abati atau bio pestisida yakni petisida alamu seperti minyak seraiwangi dengan dosis 1-3 cc/liter air yang ditambah dengan sedikit detergen.

Pestisi dan abati laninnya biasa di buat dari daun sirsak, daun mindi, daun bengkuang, bayam duri, bunga kembang paku lempat, tembakau dan lain-lain.

7. Panen dan pasca panen

Panen cabai rawit dilakukan saat berumur sekitar 80-90 hari setelah tanam (HST), tergantung pada varietas dan ketinggian tempat tumbuh.

Panen sebaiknya dilakukan pada cuaca cerah. Cabai rawit bisa dipanen setiap seminggu sekali. Jika budidaya dilakukan dengan benar, cabai rawit mampu berproduksi hingga dua sampai tiga tahun.

Baca juga: Resep Sambal Geprek Mantap, Gunakan Cabai Rawit Setan Merah

Sumber: Kompas.com

Berita lain terkait home and garden

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved