Sempat Diburu 3 Negara, Ini Penyesalan Umar Patek Alumni Afghanistan pada Indonesia

Umar Patek mengaku menyesali perbuatannya karena telah terlibat aksi teroris termasuk kasus bom Bali. Ia juga alumni akademi militer Afghanistan.

Editor: Teguh Suprayitno
kolase
Umar Patek saat tampil di acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA- Umar Patek seorang narapidana terorisme yang terlobat jaringan di Afghanistan mengaku menyesal dengan tindakannya melakukan pengeboman.

Pada Juni 2012, Umar Patek di vonis penjara 20 tahun karena keterlibatan dengan sejumlah aksi terorisme termasuk kasus bom Bali.

Di Lapas Klas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, Umar dapat kunjungan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, Senin (23/8/2021).

Kedatangan Boy Rafli ke Lapas Surabaya untuk memberikan apresiasi karena Umar berperilaku baik, menunjukkan kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga mendapatkan remisi.

Umar diperkirakan akan bebas di tahun 2022.

"Mendapat remisi tentu karena adanya catatan perilaku yang baik, maka kita ikut memberikan apresiasi terhadap mas Umar yang ikut berpartisipasi dalam program-program yang dijalankan oleh lapas, bekerjasama dengan BNPT,

sehingga kita lihat hari ini mas Umar juga sebagai warga binaan yang juga menyampaikan berbagai statement dan testimoni yang intinya beliau mencintai negara ini dan NKRI," ujar Boy Rafli.

Umar yang kini tampil dengan rambut bercat merah itu mengucapkaan teri kasih kepada BNPT.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada kepala BNPT dan tim yang sudah datang ke sini untuk bersilaturahmi dengan saya dan teman-teman yang ada disini," katanya.

Di Lapas Klas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, Umar dapat kunjungan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, Senin (23/8/2021).
Di Lapas Klas 1 Surabaya di Porong, Sidoarjo, Umar dapat kunjungan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, Senin (23/8/2021). (Kompas TV)

Saat bertemu dengan Boy Rafli, Umar mengaku dirinya adalah orang yang berdosa dengan tindakan-tindakananya melakukan pengeboman.

"Saya dan teman-teman adalah seorang pendosa yang pernah berbuat salah kepada negara ini namun kepala BNPT dan tim tetap memperhatikan kami itu sesuatu yang sangat berharga buat kami, kami sangat berterimakasih," ujar Umar.

Umar adalah sosok penting di balik aksi-aksi terorisme di Indonesia, karena dia memiliki peran sentral.

Umar disebut salah seorang warga negara Indonesia yang juga dikenal dekat dengan pemimpin Al-Qaida, Osama bin Laden yang sudah tewas.

Baca juga: Polri Awasi Gerakan Terorisme di Indonesia Pasca Taliban Kuasai Afghanistan

Umar Patek merupakan buronan teroris internasional. Ia dicari oleh tiga negara yaitu Indonesia, Amerika, Filipina.

Dia juga salah seorang mantan alumni akademi militer Afghanistan, Abdurrohman Ayyub, pernah mengungkapkan keberanian dan peran Umar yang ditakuti.

Misalnya, menguasai pembuatan 30 jenis racun dan piawai membuat bom jenis high explosive.

“Di ruangan tertutup seperti ini misalnya, cukup dengan bubuk tanaman yang ada di sekitar kita, sebarkan lewat AC, pasti semuanya tidak bisa bangun lagi,” kata Ayyub, saat memberikan testimoni di Kementerian Agama tahun 2016 silam.

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved