Hunter Killer Pertempuran Pasukan Khusus Selamatkan Presiden yang Disandera

Yuk simak artikel yang membahas Hunter Killer sebuah film tentang Komando Pasukan Khusus menyelamatkan seorang pemimpin negara.

Editor: Heri Prihartono
kompas.com
Film Hunter Killer yang membahas Hunter Killer sebuah film tentang Komando Pasukan Khusus menyelamatkan seorang pemimpin negara 

TRIBUNJAMBI.COM -  Film action  Hunter Killer  menggambarkan Komando Pasukan Khusus dalam menyelamatkan presiden yang ditawan.

Diantara f film yang berkisah tentang Komando Pasukan Khusus adalah Hunter Killer.

Hunter Killer adalah nama bagi kapal selam AS.

Film ini cukup layak ditonton sebab diangkat dari novel fiksi Firing Point (2012) karya George Wallace dan Don Keith.

Sosok Wallace adalah mantan komandan di Navy Seals yang berpengalaman selama 22 tahun di kapal selam nuklir.

Dilansir dari Kompas.com Cerita film ini bermula di kedalaman laut Barent, yang berada di perairan Rusia.

Film ini mengisahkan kapal selam pimpinan Kapten Joe Glass (Gerard Butler) tengah menyelidiki insiden tenggelamnya kapal selam USS Tampa Bay.

Glass mendapati keganjilan atas tenggelamnya kapal selam USS Tampa Bay.

Di sisi lain, empat pasukan elite AS Navy Seals, yakni Bill Beaman (Toby Stephens), Matt Johnstone (Ryan McPartlin), Devin Hall (Michael Trucco), dan Jimenez (Gabriel Chavarria), mengintai di Pangkalan Angkatan Laut Rusia, di Polyarny kawasan Teluk Kola, Rusia Utara.

Hingga ada sebuah fakta bahwa ada upaya kudeta yang dilakukan Menteri Pertahanan Rusia, Laksamana Dmitri Durov (Michael Gor) terhadap Presiden Rusia, Zakarin (Alexander Diachenko).

Ternyata menhan sudah menyandera presiden dan membunuh ajudan presiden.

Militer AS mengambil inisiatif untuk melakukan misi penyelamatan terhadap presiden Rusia atas kudeta tersebut.

Hal ini dilakukan untuk mencegah meletusnya Perang Dunia Ketiga.

Glass bersama kru kapal selamnya, sekaligus pasukan elite Navy Seals bahu-membahu menuntaskan misi penyelamatan tersebut.

Pesan dalam film ini Pada dasarnya seolah ingin membawa pesan bahwa tidak ada negara di manapun yang ingin memicu perang. Namun, kelompok tertentu dengan kepentingan-kepentingannya lah yang ingin antar negara bertikai.

SUMBER SEBAGIAN ARTIKEL : KOMPAS.COM

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved