VIDEO Pengakuan Keluarga Jenazah Covid-19 di Jambi yang Ditelantarkan di Jalan

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pihak keluarga yang menyebar video penelantaran terhadap jenazah Maher Salal Tobing, pasien covid-19 di Pemakaman Bumi Langgeng kembali angkat bicara.

Dari pengakuan Johan Tobing, kakak kandung korban, setelah sang adik dinyatakan meninggal dunia, pihak Rumah Sakit Raden Mattaher menghubungi dirinya.

Saat itu, kata Johan, ia disuruh memilih untuk melakukan pemakaman secara SOP rumah sakit, atau diambil alih oleh pihak keluarga.

"Setelah diskusi dengan keluarga, karena ini masalah covid, kita serahkan ke rumah sakit," kata Johan, saat ditemui dikediamannya, di Jalan Lingkar Selatan, Simpang Acai, RT 46, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Pall Merah, Kota Jambi, Jumat (20/8/2021).

Kemudian, Johan diarahkan untuk mengurus lokasi pemakaman sang adik di Bumi Langgeng.

Kepada tribun, Johan mengaku, setelah selesai melakukan pemulasaran jenazah sang adik, pihak rumah sakit langsung lepas tangan.

Katanya, pihak rumah sakit hanya menurunkan sopir untuk mengantar jenzah korban.

Bahkan, pihak rumah sakit tidak ikut saat mengangkut peti mati korban ke dalam mobil ambulan.

Lebih lanjut, setelah peti mati sang adik dinaikan ke ambulan, pihak keluarga ikut menuju pemakaman.

Namun, setibanya di lokasi pemakaman, sopir ambulan menurunkan peti mati di gerbang pemakaman, sekira 30 sampai 50 meter sebelum makam yang sudah digali.

"Kata sopirnya, mereka hanya bertugas untuk mengantar. Jadi kami angkat ramai-ramai ke makam yang sudah digali," beber Johan.

"Ya akhirnya, kami dari keluarga bapak, mamak dan kawan adik saya yang memakamkan," tutup Johan.

Dia menambahkan, pihak rumah sakit tidak meminta mereka untuk memakai APD saat mengangkut peti mati korban ke dalam mobil ambulan.

https://www.youtube.com/watch?v=ZfvUWKNfmP0