PPKM Jambi

Efek PPKM di Kota Jambi, Kafe dan Coffee Shop Terpaksa Tutup Sampai Jual Aset

Semenjak diberlakukanya PPKM di Kota Jambi, Nirwana Cafe terpaksa menutup tempat usahanya.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Suang Sitanggang
Tribunjambi/Hanif Burhani
Nirwana Resto and Cafe beberapa waktu lalu 

“Kalau itu sampai terjadi, bisa-bisa kami tidak bekerja selamanya,” katanya.

Riko sangat menyayangkan peraturan ini sampai di keluarkan apa lagi menyasar cafe, karena menurut dia Cafe itu tempat yang paling baik penerapan protokol kesehatan, setidaknya di tempat dia.

Mulai dari Heand sanitizer atau tempat cuci tangan, pengecekan suhu tubuh sampai pembatasan tempat duduk.

“Semua bisa di cek dan transparan,” Katanya.

Baca juga: PPKM Level 4 Jambi, Beginilah Angka Peningkatan Penularan Covid-19 Selama Agustus

Dia sendiri berharap pemerintah bisa lebih baik lagi dalam mengeluarkan kebijakan agar tidak ada yang di rugikan.

Untuk menyiasati berlakunya peraturan ini, Riko sebenarnya sudah merancang untuk menjual sarapan pagi, namun untuk merubah image dari cafe dengan konsep tongkrongan malam sampai menjual sarapan pagi tidak lah mudah dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

Ju Kopi Sampai Jual Peralatan

Senasib dengan Nirwana Cafe Ju Kopi yang berlokasi di Sukarejo juga terpaksa menutup tempat usahanya.

Namun nasib yang lebih miris terpaksa di alami M. Fadriansyah Palivi pemilik Ju Kopi.

Tidak hanya merumahkan karyawanya M. Fadriansyah Palivi terpaksa menjual beberapa barang yang ada di Ju Kopi untuk bisa bertahan hidup.

“Beberapa barang terpaksa dia jual, khususnya untuk barang yang fungsinya bisa digantikan dengan barang lain dan jumlahnya lebih dari satu,” ujarnya beberapa hari yang lalu.

Mesin press, Box Es sampai meja dan kursi pun sudah di Jual pria berkaca mata ini.

M. Fadriansyah Palivi mengaku dia terpaksa menutup usaha coffee shopnya karena sejak Januari hingga Mei mengalami kerugian setiap bulanya.

Baca juga: PPKM Jambi Diperketat Mulai 18 Agustus, Hanya Sektor Esensial dan Kritikal yang Boleh Beroperasi

“Palingan hanya dua bulan yang tidak minus, itu pun hanya menutupi biaya operasional,” katanya.

Ju kopi sendiri merupakan coffee shops yang tidak terlalu besar, memanfaatkan teras rumah yang berlokasi di Sukarejo, Ju kopi hanya bisa menampung sekitar 20 konsumen, walaupun memiliki halaman yang cukup luas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved