Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Jadilah Orang yang Membawa Damai
Bacaan ayat: Matius 5:9 (TB) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah
Jadilah Orang yang Membawa Damai
Bacaan ayat: Matius 5:9 (TB) Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Oleh Pdt Feri Nugroho

Damai, ternyata menjadi tujuan awal Allah ketika menciptakan kehidupan.
Taman Eden menjadi gambaran indah tentang damai, dimana setiap relasi terbangun dengan sangat baik.
Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah; dimaksudkan agar manusia mempunyai kemampuan untuk menjadi wakil Tuhan dalam memelihara ciptaan.
Damai tercipta ketika manusia diciptakan dalam relasi yang baik dengan Tuhan.
Diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan yang berbeda, namun tidak ada masalah.
Manusia menikmati kehidupan dengan cara damai.
Untuk keberlangsungan kehidupan manusia, Allah berfirman: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.", tanpa harus ada penumpahan darah.
Baca juga: Renungan Hatian Kristen - Sia-sia Namun Bermakna di Hadapan Tuhan
Manusia hidup damai dengan Allah, damai dengan diri sendiri, damai dengan sesama dan damai dengan alam ciptaan yang lain.
Semua itu rusak ketika manusia memilih tidak taat dan memberontak kepada Allah. Ketidaktaatan membuat manusia hidup dalam dosa.
Akibatnya segala relasi yang terbangun baik, menjadi rusak. Damai menjadi bersyarat.
Damai menjadi langka, dan andaikan ada maka terlalu banyak onak dan duri untuk mencapainya.
Allah berinisiatif untuk kembali membangun damai bagi kehidupan.
Rancangan penyelamatan ditujukan untuk terciptanya kembali damai bagi kehidupan.
Hingga akhirnya bermuara pada Yesus Kristus, Sang Juruselamat yang mendamaikan manusia dengan Allah dalam kematian dan kebangkitan-Nya.
Hasilnya? Damaipun kembali tercipta bagi setiap orang yang memilih merespon dengan percaya.
Dalam salah satu ucapan bahagia, Yesus berbicara tentang damai: "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."
Implikasi logis dari pilihan percaya kepada Yesus adalah hidup dalam damai.
Damai dengan Allah memungkinkan seseorang untuk membawa damai dalam kehidupannya.
Membawa damai dapat pula dimaknai sebagai membuat damai, memperdamaikan orang, mengusahakan perdamaian, atau bekerja membawa damai.
Artinya, membawa damai adalah pilihan aktif untuk bertindak proaktif dalam menciptakan damai bagi kehidupan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Menanti Dalam Kesabaran dan Ketenangan
Tindakan tersebut terkait erat dengan identitas diri, dimana yang bersangkutan akan disebut sebagai anak-anak Allah.
Orang-orang yang mempunyai hubungan baik dengan Allah; mencerminkan tujuan Allah dalam menciptakan kehidupan yaitu damai.
Disebut sebagai anak-anak Allah, juga merujuk pada hubungan yang akrab, dekat dan intim dengan Allah.
Hanya dengan hidup bergaul karib dengan Allah akan mempunyai kemampuan untuk membawa damai bagi kehidupan.
Mereka akan mampu melihat dan menikmati segala pengalaman kehidupan sebagai berkat dan karunia dari Tuhan; hingga pada titik menjadi orang-orang yang berbahagia.
Manusia lahir dalam dosa. Kecenderungan melakukan dosa lebih besar.
Permainan perang-perangan lebih diminati; bahkan jarang ada permainan tentang perdamaian.
Tayangan film, permainan virtual: hampir semua tentang membunuh, mengalahkan yang lain, berlomba untuk menang dengan membinasakan musuh.
Di jalan, rentan dengan teriakan, caci maki hanya karena tersenggol.
Tugas penting bagi setiap orang percaya untuk membawa damai di segala tempat.
Jika menemukan tempat tidak ada damai, ciptakan damai itu. Jika ada suasana yang berbau permusuhan, hadirlah sebagai pembawa damai.
Hanya dengan membawa damai kita akan menjadi orang yang berbahagia, dan dapat menikmati kehidupan sebagai berkat Tuhan.
Dengan membawa damai, kita akan dinyatakan sebagai anak-anak Allah.
Jadilah pembawa damai.
Amin.
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam