Vaksinasi Covid
Vaksin Sinovac Terbukti Ampuh Cegah Kematian Sampai 100 Persen Akibat Covid-19, Ini Penelitiannya
Pemberian vaksin dosis lengkap dapat mencegah 100 persen dari kematian akibat Covid-19 pada hari ke-28. Ini hasil penelitiannya.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -Meski saat ini kasus Covid-19 masih saja tinggi, namun pemerintah tengah berupaya untuk mencegah penularannya.
Misalnya dengan memberlakukan PPKM dan suntik vaksin Covid-19.
Walaupun hingga saat ini masih banyak warga yang belum divaksin.
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan farmasi asal China tersebut sebetulnya bernama CoronaVac.
Namun, karena perusahaan pembuat vaksin tersebut bernama Sinovac, orang banyak menyebutnya vaksin Sinovac.
Vaksin Sinovac perdana tiba di Indonesia, Minggu (6/12/2020).
Saat itu, 1,2 juta dosis vaksin Sinovac tiba di Bandara Soekarno-Hatta, diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-300ER, pada pukul 21.30 WIB.
Baru-baru ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemkes) merilis hasil studi terkait efektitas vaksin Sinovac.
Berdasarkan hasil studi, terungkap pemberian vaksin Sinovac dosis lengkap dapat mencegah 100 persen dari kematian akibat Covid-19 pada hari ke-28.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Aglonema dari Air Cucian Beras dan Micin, Pastikan untuk Tidak Mengenai Daun
Hal tersebut didapat setelah Kemenkes melakukan studi efektivitas vaksin Sinovac terhadap infeksi, perawatan, dan kematian karena Covid-19 terhadap tenaga kesehatan (nakes).
Studi dilakukan terhadap 25.374 tenaga kesehatan di DKI Jakarta periode 13 Januari- 18 Maret 2021 lalu.
Adapun studi berfokus pada tenaga kesehatan yang telah menerima vaksin dosis pertama maupun dosis lengkap.
Dari keterangan yang diterima Sabtu (7/8/2021), hasilnya pemberian vaksin dosis lengkap dapat mencegah 100 persen dari kematian akibat Covid-19 pada hari ke-28.
Kemudian 94 persen mencegah infeksi Covid-19 pada hari ke-28.
Serta 96 persen mencegah perawatan pada hari ke-14.
Sementara untuk efektivitas untuk dosis pertama, didapatkan 13 persen dapat mencegah infeksi Covid-19 pada hari ke-14 serta 53 persen dapat mencegah perawatan pada hari ke-7.
Baca juga: Cara Menyiram Anggrek yang Tumbuh di Kulit Kayu, Gunakanlah Air yang Bersuhu Ruangan
Terhadap lansia
Kemenkes pun melakukan studi efektivitas Sinovac dalam mencegah Covid-19 bergejala dan kematian akibat Covid-19 pada lansia di atas 60 tahun setelah 14 hari menerima vaksinasi.
Studi dilakukan terhadap 86.916 lansia di DKI Jakarta selama periode Maret-April 2021.
Adapun studi berfokus pada lansia yang telah menerima vaksin dosis pertama, dosis lengkap, maupun yang belum menerima vaksinasi.
Dari keterangan yang diterima Sabtu (7/8/2021), pemberian vaksin dosis lengkap pada lansia dapat mencegah 85 persen Covid-19 bergejala pada hari ke-28.
Kemudian, mencegah perawatan hingga 92 persen.
Serta 95 persen mencegah kematian pada lansia akibat Virus Corona.
Sementara pada lansia yang menerima dosis pertama, didapati 35 persen dapat mencegah Covid-19 bergejala.
Baca juga: Ini Susunan Pemain PSG Melawan Troyes, Juara Bertahan vs Tim Promosi
Studi dilakukan pada ribuan lansia yang tidak memiliki riwayat PCR (+) Covid-19 sebelum vaksinasi dan sebelum masa pengamatan dimulai.
Sebanyak 40.245 lansia telah mendapatkan vaksinasi lengkap pada periode 4–29 Maret 2021.
Diamati hingga 28 hari pasca vaksinasi dan dibandingkan dengan lansia yang belum mendapatkan vaksinasi dengan periode follow-up Maret–Mei 2021.
Sebanyak 6.446 lansia baru menerima vaksin Sinovac dosis pertama.
Serta 40.245 lansia penerima dosis lengkap.
"Vaksinasi dosis lengkap memberikan proteksi dalam menurunkan risiko Covid-19 bergejala, perawatan dan kematian pada lansia," tulis keterangan Kemenkes.
Baca juga: Soekarno Kaget Dengar Permintaaan Dukun Sakti dari Jambi, Tak Mengira Jawaban Badalumbun
Sinovac, perusahaan obat asal China, mengembangkan vaksin Virus Corona baru bernama CoronaVac.
Vaksin tersebut adalah salah satu jenis vaksin corona yang kini digunakan di Indonesia.
Sinovac menggunakan metode inactivated untuk mematikan virus.
Sehingga, vaksin Virus Corona yang dibuat Sinovac tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan.
Sinovac telah melakukan tahap uji klinis untuk memastikan keamanannya.
Dirangkum dari New York Times, berikut 6 cara kerja vaksin Sinovac:
1. Terbuat dari Virus Corona
Untuk membuat CoronaVac, para peneliti Sinovac memulainya dengan mengambil sampel virus corona dari pasien di China, Inggris, Italia, Spanyol, dan Swiss.
Satu sampel dari China akhirnya menjadi dasar pembuatan vaksin.
CoronaVac bekerja dengan membuat antibodi untuk melawan Virus Corona SARS-CoV-2. Antibodi menempel pada protein virus.
2. Menonaktifkan virus corona
Para peneliti menumbuhkan stok besar virus corona di sel ginjal monyet. Kemudian, mereka menonaktifkan virus dengan bahan kimia yang disebut beta-propiolakton.
Virus corona yang tidak aktif tidak bisa lagi bereplikasi. Tetapi, protein mereka tetap utuh.
Para peneliti kemudian menarik virus yang tidak aktif dan mencampurkannya dengan sejumlah kecil senyawa berbasis aluminium yang disebut adjuvan.
Adjuvan merangsang sistem kekebalan untuk meningkatkan responsnya terhadap vaksin.
3. Mendorong respons kekebalan tubuh
Karena virus corona di vaksin Sinovac sudah mati, maka bisa disuntikkan ke tubuh manusia tanpa menyebabkan Covid-19.
Begitu masuk ke dalam tubuh, beberapa Virus Corona yang tidak aktif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen.
Sel yang membawa antigen merobek Virus Corona dan memunculkan beberapa fragmen di permukaannya.
Lalu, sel T dalam tubuh mendeteksi fragmen tersebut.
Jika fragmen cocok dengan salah satu protein sel, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.
4. Membuat antibodi
Jenis sel kekebalan lain, sel B juga dapat menghadapi Virus Corona yang tidak aktif.
Sel B memiliki protein dalam berbagai bentuk, dan beberapa mungkin memiliki bentuk yang tepat untuk menempel pada Virus Corona.
Ketika sel B terkunci, ia dapat menarik sebagian atau seluruh virus dan menampilkan fragmen Virus Corona di permukaannya.
Sel T membantu mencocokkan fragmen dengan sel B.
Jika cocok, sel B juga diaktifkan, berkembang biak, dan mengeluarkan antibodi untuk melawan virus corona.
5. Menghentikan virus
Setelah divaksinasi dengan vaksin Sinovac, sistem kekebalan tubuh dapat merespons infeksi Virus Corona hidup.
Sel B menghasilkan antibodi yang menempel pada Virus Corona dan mencegah virus memasuki sel.
Jenis antibodi lain dapat memblokir virus Corona dengan cara lain.
1,8 juta vaksin Sinovac tiba di Terminal Cargo 530 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (31/12/2020) sore. (*)
SUMBER : Tribunnews.com