Bantuan Sosial

CURHAT Warga Tolak Uang Bansosnya Dipotong Rp 200 Ribu, Pak RT: Kalau Gak Ngasih Lu Hidup Sendiri

Kali ini seorang warga berani mencurahkan isi hatinya soal dugaan pungutan liar (pungli) atas dana bansos viral di media sosial.

Editor: Rohmayana
ist
ilustrasi pungli 

Nurdin beralasan, 185 warga itu sebetulnya sudah didaftarkan ke pihak kelurahan sebagai calon penerima BST lantaran kondisi keuangan mereka.

Namun, apa daya, yang diverifikasi dan diresmikan sebagai penerima BST hanya 87 orang itu.

"Banyak yang tidak mendapat bantuan sehingga ada rasa, boleh dibilang bukan cemburu sosial, tapi 'kok saya dibedain'. Mereka tidak paham bahwa yang turun, kami cuma terima data Kantor Pos," imbuh Nurdin.

"Sehingga (infak) bisa jadi jalan keluar kami, agar masyarakat enggak datangi rumah kami terus. Walaupun besarnya tidak sama dengan yang menerima, mereka sudah dapat," lanjut Nurdin.

Baca juga: Ikatan Cinta 7 Agustus 2021: Elsa Akhirnya Menikmati Karma

Nurdin menegaskan bahwa infak itu sukarela. Warga dapat mengumpulkannya ke ketua RT masing-masing yang kemudian akan mendistribusikannya ke warga lain.

Ia beranggapan, apa yang dialami Dodi merupakan imbas kesalahpahaman alias miskomunikasi.

"Kalau dia dekat tetangganya bisa langsung ke tetangganya. Ada juga yang enggak ngasih ya enggak jadi masalah. Kalau ngasih ya kami terima, tidak ya tidak jadi masalah karena sifatnya infak," akui Nurdin.

"Kami mengedukasi masyarakat bagaimana mereka bisa merasakan, yang tidak dapat bisa dapat juga, walaupun tidak sebesar yang dia dapatkan," kata Nurdin.

Lurah Bertindak

Menanggapi kasus dugaan bansos dipotong, Lurah Curug Bambang Eko pun bertindak.

Dikutip dari Kompas.com, Bambang Eko menegaskan bahwa pemotongan BST dengan modus dan alasan apa pun tak dapat dibenarkan.

"Itu mah tidak dibenarkan, walaupun bagaimana. Tidak bisa dibernarkan dengan dalih apa pun," kata Bambang dikutip dari Kompas.com, Jumat (6/8/2021).

"Karena yang berhak kan satu orang. Yang nerima masa dua orang?" lanjutnya.

Soal tindak lanjut yang akan ia lakukan selaku lurah, Bambang mengaku akan memeriksa kabar itu dan melakukan cek silang langsung ke para pengurus lingkungan yang terlibat.

Ia sendiri menyebut bahwa selama ini dirinya tidak diberi tahu soal data dan jadwal pencairan BST oleh Kantor Pos kepada warga.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved