Kopassus
SEJARAH Duel Kopassus Vs Pasukan Gurkha Dalam Perang di Belantara Hutan Kalimantan
Kala itu, konflik pecah antara Indonesia melawan Malaysia. Namun sekutu negeri jiran itu membantu, yaitu Inggris serta membawa tentara bayaran mereka
TRIBUNJAMBI.COM - Sejarah Indonesia pernah mencatat cerita duel Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam menghadapi militer 3 negara secara berasamaan.
Kala itu, konflik pecah antara Indonesia melawan Malaysia. Namun sekutu negeri jiran itu membantu, yaitu Inggris serta membawa tentara bayaran mereka bernama Gurkha.
Inggris sendiri membawa pasukan Spesial Air Service (SAS) yang reputasinya tak perlu diragukan lagi. Sementara pasukakan Gurkha yang merupakan satuan elite Nepal menjadi pasukan bayaran yang juga diketahui sebagai sekutu Inggris.
Meski berasal dari dunia ketiga, nyatanya Kopassus mampu bertempur bahkan mempermalukan pasukan elite dunia ketiga negara itu.

Tercatat pasukan elite Inggris SAS, angkatan laut Belanda pernah merasakan berdarah-darah ketika harus bertempur dengan Kopassus.
Satu lagi yang pernah dipermalukan Kopassus yakni tentara Gurkha, satu diantara pasukan elite paling berbahaya dan ditakuti di muka bumi.
Salah satu pasukan elit dunia yang melegenda adalah Pasukan Gurkha.
Pasukan elite ini mengabdi kepada Kerajaan Inggris sebagai sebuah resimen atau tentara bayaran.
Walau sekadar tentara bayaran saja, namun kiprah mereka ditakuti lawan dan kawan.
Namun, Indonesia pun harus berbangga hati karena pasukan mengerikan ini pernah dikalahkan oleh RPKAD yang saat ini bernama Kopassus saat konfrontasi Indonesia-Malaysia.
Mereka terkenal sebagai tentara bayaran yang sangat berani, sangar, dan juga loyal yang pernah ada.
Negara mana pun yang memakai jasa mereka, seakan sudah menerima jaminan menang. Saking berprestasinya pasukan asal Nepal ini.
Salah satu ciri khas tentara Gurkha ini adalah selalu membawa sebilah pisau kukri.
Menurut kebiasaan, setiap kukri terhunus harus ada darah yang tumpah.
Baca juga: KOPASSUS Bisa Matikan Musuh dengan Mudah Dalam Perang Hutan Bila Pakai Seragam Ini, Ahli Kamuflase
Baca juga: Cara Pasukan Siluman Kopassus Beraksi di Misi, Segelintir Anggota Saja Kelar, Terungkap Rahasianya
Baca juga: KALA Para Komando Melongo Lihat Aksi Sang Danjen Kopassus, Kisah Komandan Baret Merah Keempat TNI AD
"Mereka adalah salah satu yang terbaik yang bisa ditawarkan Singapura," kata Tim Huxley, pakar International Institute for Strategic Studies (IISS) seperti dilansir ABC News.
Ya, resimen Gurkha namanya memang begitu legendaris. Mereka dikenal sebagai yang paling berani di antara para pemberani, terganas dari yang terganas.
Gurkha berasal dari wilayah pegunungan Gorkha, salah satu dari 75 distrik Nepal modern. Nama itu juga dipakai oleh sebuah kerajaan pada abad ke-18.
Kerajaan tersebut berperang melawan Inggris Namun tentara Inggris tak pernah bisa mengalahkan mereka.
Pepatah klasik berkata, "Jika dia tak bisa kamu kalahkan, rangkullah sebagai kawan."
Setelah dua tahun berperang tak kunjung menang, pada 1815 Inggris berbalik arah dengan merekrut orang Gurkha sebagai tentara yang melayani kepentingan mereka.
Sebenarnya secara fisik tak ada yang istimewa dari orang Gurkha. Postur mereka kecil dan tidak tinggi.
Meski begitu, masalah nyali, kesetiaan, dan keberanian mereka jangan pernah ditanya.
"Lebih baik mati daripada hidup sebagai pengecut," begitulah prinsip lelaki Gurkha.

Ada sebuah cerita, seorang serdadu Gurkha kehabisan amunisi saat membela Inggris di Perang Dunia II.
Bukannya bersembunyi, dia justru menghunus kukri yang terselip dipinggang untuk kemudian berlari dan melompat ke tank Jerman yang melintas. Leher serdadu Jerman di atas tank digoroknya hingga tewas.
MUSUH LARI TERBIRIT-BIRIT
Sepanjang dua abad, sudah tak terhitung pertempuran yang dialami Resimen Gurkha dalam melayani Inggris.
Dalam Perang Dunia I, pasukan ini juga ikut bertempur di medan perang Perancis, Mesopotamia, Persia, Mesir, Gallipoli, Palestina dan Salonika. Atas kerja keras dan prestasi mereka dalam peperangan tersebut, Gurkha berhasil mendapatkan 2 penghargaan bergengsi Victoria Crosses.
Pada Perang Dunia II, sebanyak 112.000 tentara Gurkha bersama Pasukan aliansi Commonwealth saling bahu membahu dalam perang di Suriah, Afrika Utara, Italia, Yunani bahkan sampai Malaysia dan Singapura. Untuk hal tersebut, mereka mendapat 10 penghargaan Victoria Crosses.
Pada masa perang Malvinas, dalam suatu front pertempuran, Inggris mempropagandakan kepada pihak militer Argentina akan menyertakan 1 batalyon pasukan Gurkha-nya. Mendengar hal itu tentara Argentina langsung lari terbirit-birit meninggalkan pos-pos mereka.
Meski dianggap sebagai tentara tangguh dan pemberani, dalam situasi damai, orang-orang gunung ini adalah orang yang ramah.
“Gurkha memperoleh pujian tinggi karena ketenangan, efisien dan pembawaan bersahabat bagi kedua belah dua pihak. Kehadiran mereka di Syprus, membantu menenangkan situasi yang sangat berbahaya,” tulis E.D Smith dalam Britain's Brigade of Gurkhas (1985).
TIDAK HANYA LAYANI INGGRIS
Setelah kemerdekaan India dan Nepal, pasukan Gurkha tidak hanya melayani inggris. Sebagian bergabung ke organisasi militer India dan Nepal meski tetap ada yang terus bergabung di kesatuan Inggris.
Selain itu Gurkha juga diperbantukan ke Singapura dan Australia.
Singapura memberdayakan orang-orang Gurkha sebagai bagian dari kepolisian Singapura sejak 1949. Namanya Gurkha Contingent, sebuah pasukan paramiliter yang mirip Brigade Mobil (Brimob) di Indonesia.
Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew begitu takjub pada orang-orang gunung ini. Lee takjub ketika Singapura dalam kerusuhan etnis, di mana polisi dari etnis Melayu menyerang orang-orang Tionghoa dan sebaliknya polisi etnis Tionghoa menyerang orang-orang Melayu.
“Gurkha di sisi lain, netral, selain memiliki reputasi penuh disiplin dan setia,” aku Lee dalam autobiografinya, The Singapore Story: Memoirs of Lee Kuan Yew (1998).
Di Singapura mereka diberikan tempat tersendiri untuk tinggal bersama komunitasnya, yakni di Mount Vernon Camp, jauh dari perkotaan.
Ironisnya, ada peraturan bahwa pasukan Gurkha dilarang menikah dengan wanita lokal Singapura.
Baca juga: Kopassus Jadi Guru 2 Sniper Brunei Darussalam, Didikan Keras Baret Merah Telurkan Hasil Positif
Baca juga: Soeharto Pernah Rasakan Tamparan Keras Sosok Pendiri Kopassus, Dialaminya Kala Belum Jadi Presiden
Baca juga: INILAH Sosok Preman Terminal yang Sukses Jadi Prajurit Kopassus, 17 Kali Naik Pangkat hingga Perwira
(Tribunjambi.com)