Covid Varian Delta di Jambi
Virus Corona Varian Delta Sudah Masuk ke Jambi, Kemenkes Sebut Sangat Cepat Menular
Covid-19 varian delta kini sudah masuk ke Provinsi Jambi. Varian delta dalam sejumlah penelitian dinyatakan memiliki sifat yang mudah menyebar.
TRIBUNJAMBI.COM -- Kasus Covid-19 varian delta kini sudah masuk ke Provinsi Jambi.
Virus Corona varian delta diketahui memang sangat mudah menyebar.
Bahkan saat ini Virus Corona varian delta sudah ditemukan di seluruh kota di Pulau Jawa.
Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi Mepid.
Ia menyebut saat ini hampir di seluruh kota di Pulau Jawa telah ditemukan varian delta.
"Kalau kita melihat di beberapa kota di Pulau Jawa ini hampir semuanya sudah kita ketemu adanya varian Delta," sebut Nadia dalam diskusi virtual, Selasa (29/6).
Virus Corona varian delta dalam sejumlah penelitian dinyatakan memiliki sifat yang mudah menular.
Baca juga: Virus Corona Varian Delta Sudah Masuk Ke Jambi, Segera ke Dokter Jika Mengalami Gejala Ini
Dilaporkan, varian B.1617 yang pertama kali diketahui di India ini memiliki kecepatan penularan enam kali lebih cepat bila dibandingkan varian Alfa.
"Varian baru lebih cepat menular dan kita tahu bahwa varian baru ini memang kecepatan penularannya itu bisa enam kali dari varian alfa.
Jadi ini yang tentunya membuat peningkatan kasus kita berjalan secara eksponensial. Kita bisa lihat sekarang penemuan kasus kan menyentuh angka 20 ribu, 21 ribu, di atas 15 ribu beberapa hari ini," jelasnya.
Meski demikian, belum ada bukti ilmiah bahwa varian delta dapat menurunkan tingkat efikasi vaksinasi yang ada seperti Sinovac maupun AstraZeneca.
"Belum ditemukan bukti yang cukup ya bahwa varian delta ini kemudian menyebabkan terjadinya pengurangan dari efikasi vaksin," kata dr Nadia.
Baca juga: Tujuh Orang di Jambi Terkonfirmasi Virus Corona Varian Delta, Moeldoko Ajak Masyarakat Taati Prokes
Virus Corona varian delta Masuk ke Jambi
Berdasarkan data yang masuk ke Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Jambi, sudah ada 7 orang warga Jambi yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian delta.
Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah mengatakan informasi itu sampai ke pihaknya pada Selasa (27/7/2021) petang.
"Dari hasil yang kami terima, pasien yang terkonfirmasi Virus Corona varian delta AY.1 ada dua orang,
pasien yang terkonfirmasi Virus Corona varian delta AY.3 ada lima orang," katanya, dalam keterangan pers, Rabu (28/7/2021).
Konfirmasi itu diterima dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof dr Amin Soebandrio.
Penanggung jawab tes PCR RSUD Raden Mattaher, Dr Sotianingsih dalam kesempatan sama menyebut, pihaknya mengirimkan 454 sampel ke LBM Eijkman pada 26 Juni 2021 lalu.
Baca juga: BREAKING NEWS Tujuh Orang di Jambi Terkonfirmasi Virus Corona Varian Delta AY.1 dan AY.3
Namun, pihaknya belum bisa menginformasikan identitas tujuh orang yang terkonfirmasi Virus Corona varian delta di Provinsi Jambi.
Sebab, baik dalam pengiriman mau pun penerimaan hasil sampel.
Pihaknya dan pihak laboratorium hanya memberikan informasi dengan penomoran, bukan nama atau asal pasien.
"Memang begitu aturannya," ujarnya.
Namun, pihaknya segera melakukan tracking agar dapat segera memberikan penanganan yang tepat.
Tinggal di Rumah
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Slamet Budiarto, juga menegaskan bahwa varian delta sangat gampang menular.
Ia mengingatkan masyarakat agar tetap berada di rumah dan mengurangi mobilitas.
"Varian Delta ini sangat infeksius sekali. Masyarakat stay at home. Jangan keluar rumah. Kalau pemerintah tidak mau PSBB di awal pandemi lalu, keluarga sendiri saja yang menerapkan. Jangan keluar rumah," kata dr Slamet dalam diskusi virtual, kemarin.
Ia menilai, meroketnya kasus yang terjadi saat ini membuktikan bahwa varian Delta sebagai faktor penyumbang kasus hingga menyentuh di atas 20 ribu sehari.
"Kesimpulannya menurut kami sudah tiga kali serangan. Pertama Maret-April 2020, Desember-Januari, dan sekarang ini serangan ketiga," kata dr Slamet.
Dr Slamet mengimbau masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. "Artinya tanpa penelitian kita bisa tahu kalau varian ini sangat infeksius.
Bahkan ada pakar yang mengatakan dua lapis masker itu bisa tembus," katanya. (Tribun Network/Rina Ayu/sam)
SUMBER : Tribunnews.com