Berjualan Saat PPKM
Pertahankan Kualitas dan Rasa Rujak Ulek Mak All Mampu Bertahan Saat PPKM DIterapkan
Berita Kota Jambi - Mempertahankan usaha di tengah pandemi Corona bukanlah hal yang mudah, apalagi keluarnya peraturan PPKM saat ini.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Rahimin
Pertahankan Kualitas dan Rasa Rujak Ulek Mak All Mampu Bertahan Saat PPKM DIterapkan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Mempertahankan usaha di tengah pandemi Covid-19 bukanlah hal yang mudah, apalagi keluarnya peraturan PPKM saat ini.
Namun, untuk tetap menyambung hidup sepasang suami Jumaina dan Gino tetap berjuang mengais rejeki dengan berjualan rujak ulek di pinggir jalan yang berada di daerah telanai.
Menggunakan gerobak motor berwarna merah, setiap hari sepasang suami istri ini menjajakan jualannya di Jalan yang menuju ke RSUD Raden Mattaher Jambi.
Rujak ulek Mak Al, miliknya di bandrol hanya Rp 10 ribu. Harga itulah yang membuat konsumen tetap datang untuk menikmati seporsi rujak buatan sepasang suami istri ini.
Selain harganya yang cukup bersahabat, sepasang suami istri ini selalu menjaga kesegaran dari buah untuk bahan baku rujaknya.
“Untuk buah kita selalu kupas di sini, agar tetap terjaga kesegaranya,” ujar Gino, Kamis ( 22/7/2021).
Selain buahnya yang segar bumbu rujaknya juga cukup pas di lidah. Untuk Tribunners penyuka pedas di saran untuk memesan dengan level pedas tertinggi.
Sepasang suami istri ini juga taat menjalankan Protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Selama memproduksi rujak ulaknya tidak sekalipun mereka melepaskan maskernya. Bahkan mereka juga menggunakan sarung tangan.
Selain itu, sepasang suami istri ini juga tidak menyediakan makan di tempat, tidak ada satupun bangku atau tikar yang digelar di trotoar tempat mereka jualan.
Semua pesanan konsumen dikemas menggunakan styrofoam lengkap dengan sendok dan lidinya, sehingga mau tidak mau konsumen harus take away. Paling tidak makan di dalam mobil mereka masing-masing.
Sepasang suami istri ini juga di bilang cukup cekatan dalam melayani konsumennya.
Terlihat konsumen hanya turun untuk memesan saja, setelah itu pesanannya di antarkan mereka ke mobil atau motor konsumen yang sedang parkir, sehingga tidak terjadi kerumunan.
Bahkan untuk yang sudah berlangganan mereka tidak sampai harus turun dari mobil mereka.
Walaupun berjualan di pinggir jalan, pelayanan prima yang diberikan sepasang suami istri warga penyengat rendah inilah yang membuat pelanggan selalu kembali.