Kisah Farel, Bocah Suku Anak Dalam Jambi yang Selalu Juara Kelas di Sekolah & Bermimpi Jadi Tentara

Ia turut mengapresiasi semangat SAD yang begitu tinggi, khususnya untuk pelajaran agama.

"Mereka itu kalau dikasih tugas cepat mengumpulkan, bahkan di pelajaran online saja mereka tidak kalah kreatif dari siswa yang lain," katanya.

"Saya sangat mengapresiasi semagat mereka," tambahnya.

Lebih lanjut, Thoipah mengatakan SAD itu kalau disuruh sangat cepat mengerjakan sesuatu.

Seperti waktu masih diadakan Salat Dhuha berjemaah. Biasanya mereka datang duluan.

Baca juga: Wajar Ari Wibowo Sangat Tampan, Ini Sosok Ibu Sang Aktor yang Sukses Luluhkan Hati Pejuang Indonesia

Baca juga: Distrik Mappenduma Kini Bak Kampung Mati Karena Diteror KKB Papua, Begini Cara Warga Selamatkan Diri

Baca juga: Prediksi One Piece Chapter 1019 - Akhir Pertarungan Whos Who vs Jinbe, Nasib Luffy dan Momonosuke?

Wanita berhijab ini menceritakan awalnya dia sempat mengingatkan tenaga pendidiknya agar memberikan perhatian khusus untuk anak-anak SAD agar betah dan bisa mengikuti pelajaran.

Fifi, Ketua Sead Jambi satu di antara organisasi sosial yang fokus ke pendidikan SAD, mengatakan saat ini ada tujuh orang Suku Anak Dalam menempuh pendidikan di MTS Mahdaliyah, dua di antaranya mampu berprestasi dan mendapatkan juara kelas.

Tujuh SAD yang menempuh pendidikan di MTS Mahdaliyah, yaitu Fatmawati, Farel, Rini Agustin, Gina Lestari, Anggita, Putri dan Yunita.

Fifi mengatakan tidak muda untuk mengajar anak-anak SAD, apalagi untuk mengajak mereka menempuh sekolah formal di Kota Jambi.

"Kita perlu mendekati dan memberika pemahaman kepada orang tua mereka agar mereka memberikan izin," tuturnya.

"Selain itu kendala bahasa, karakter dan kebiasaan juga menjadi kendala," ujarnya.

Berikut ini Video perjalanan Tribunjambi.com bertemu SAD di Kabupaten Muarojambi:

(Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi)

Berita lainnya seputar Suku Anak Dalam