Kelakuan KKB Papua Makin Brutal, Setengah Tahun Sudah 22 Orang Tewas Ditembak Termasuk TNI-Polri

KKB Papua kini makin brutal tembaki pekerja jembatan, hingga kini sudah 22 orang tewas termasuk personel TNI-Polri.50 pekerja jembatan selamatkan diri

Editor: Rohmayana
ist
Foto : KKB di Papua masih terus berulah hingga tahun 2021 ini total korban meninggal dunia capai 22 orang termasuk TNi-Polri. (Tribunnews) 

TRIBUNJAMBI.COM - Ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kini makin menjadi-jadi.

KKB Papua kini makin brutal tembaki pekerja jembatan, hingga kini sudah 22 orang tewas termasuk personel TNI Polri.

KKB Papua makin menggila di Bumi Cenderawasih dengan melakukan aksinya.

Terakhir, KKB serang pekerja jembatan Kali Kupa di Kampung Bingky, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua, pada Kamis (24/6/2021).

Ada 50 pekerja jembatan yang kocar-kacir untuk menyelamatkan diri dari serangan KKB.

Bahkan KKB sampai melepas tembakan ke arah truk dan mengenai bagian kaca depan.

Beruntung tak ada korban jiwa akibat aksi kebrutalan KKB tersebut.

Hingga saat ini KKB Papua masih terus melakukan aksinya yang meresahkan warga sekitar.

Seperti yang diketahui aksi KKB sudah banyak memakan korban.

Untuk tahun 2021 hingga Juni ini korban tewas akibat KKB sudah mencapai 22 termasuk anggota TNI-Polri.

Pemerintah telah menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai organisasi teroris.

Hal itu tak lepas karena sejumlah ulah yang dilakukan kelompok ini.

Mereka nampak tak berhenti melakukan teror dan pembunuhan.

Bahkan, Satgas Nemangkawi mencatat selama periode bulan Januari sampai Juni 2021, sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat ulah dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

22 orang yang meninggal terdiri dari 7 orang anggota TNI, 2 orang anggota Polri dan 13 masyarakat sipil.

Sementara korban luka-luka, yaitu sebanyak 17 orang dengan rincian 6 orang anggota TNI, 3 orang anggota Polri, dan 8 orang masyarakat sipil.

Namun update terakhir satu korban masyarakat sipil yang luka tembak meninggal dunia.

Demikian disampaikan Kasatgas Humas OPS Nemangkawi Kombes Pol M Iqbal Al Qudusy dalam rilisnya, Sabtu (26/6/2021).

Iqbal mengatakan, Satgas Nemangkawi mencatat selama periode bulan Januari-Juni 2021, telah terjadi sebanyak 23 kontak tembak, 20 gangguan penembakan, dan 12 kejahatan lainnya (termasuk pembakaran rumah warga, gedung sekolah, puskesmas serta pembunuhan dan perampasan senjata) yang dilakukan oleh KKB di Papua.

Selama periode tersebut, Satgas Ops Nemangkawi mampu memperoleh sejumlah keberhasilan dan pencapaian tugas yang berefek besar bagi eksistensi KKB maupun Kelompok kriminal politik dalam memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI.

"Keberhasilan dan pencapaian tugas yang berhasil dilakukan oleh Satgas Ops Nemangkawi yaitu dalam upaya penindakan yang tegas dan terukur terdapat 8 orang kelompok kriminal bersenjata yang meninggal dunia serta 11 orang luka-luka.

Sementara barang bukti yang berhasil diamankan berupa senjata api, amunisi kaliber 5,56 mm, HT, Handphone, anak panah dan lain sebagainya," jelas Kombes Pol M Iqbal Al Qudusy.

Selain itu satgas Ops Nemangkawi berhasil melakukan penangkapan 11 orang yang tergabung dalam jaringan senjata dan amunisi, 4 di antaranya masuk dalam daftar pencarian orang berinisial PK, KS, LW dan MT.

Penangkapan terakhir untuk jaringan senjata dan amunisi yang berhasil ditangkap yaitu seorang laki-laki berinisial RM.

Selain KKB, Satgas Ops Nemangkawi juga berhasil menangkap 8 orang kelompok kriminal politik yang menyebarkan propaganda serta ujaran kebencian melalui media sosial yang salah satunya berinisial VY dan EK.

Tidak hanya itu, guna mempersempit ruang gerak bagi kelompok kriminal bersenjata dalam merencanakan dan melancarkan aksinya, Satgas Ops Nemangkawi juga berhasil menduduki markas markas KKB di beberapa tempat di antaranya markas KKTB Kalikopi, markas KKTB Ndugama (Yuguru, Alguru dan Kalimin) dan markas KKTB Puncak (Wuloni, Duagi, Makki, Mayuberi, Gome, Muara).

Satgas Ops Nemangkawi juga berhasil melakukan pemulihan Kamtibmas sehingga aktivitas pemerintahan, perekonomian dan kegiatan sosial masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Menurut Iqbal, dalam pelaksanaan tugas Satgas Ops Nemangkawi tidak hanya melakukan tindakan represif (Hard Approch).

Meski begitu, petugas juga mengutamakan tindakan Preemtif dan preventif (Soft Approch) melalui beberapa aktivitas seperti bakti sosial, binmas noken, piajar, dan penyaluran bibit pertanian, perikanan dan peternakan.

Hal ini nyatanya terbukti efektif dalam menangani Kelompok kriminal bersenjata maupun kelompok kriminal politik.

Tercatat total 26 orang yang tergabung dalam kelompok kriminal bersenjata menyerahkan diri dan berjanji setia kepada NKRI.

Berdasarkan rekap terakhir Satgas Ops Nemangkawi juga berhasil melakukan penggalangan kepada 166 tokoh orang Papua serta mengamankan 3 pucuk senjata api, 4 buah magazine, 87 buah amunisi dan 1 buah granat.

Untuk Pelaksanaan Tugas Operasi Nemangkawi Tahap II 1 Juli 2021 nanti akan dilaksanakan kewilayahan oleh Polda Papua.

Foto : KKB di Papua masih terus berulah hingga tahun 2021 ini total korban meninggal dunia capai 22 orang termasuk TNi-Polri. (Tribunnews)
Foto : KKB di Papua masih terus berulah hingga tahun 2021 ini total korban meninggal dunia capai 22 orang termasuk TNi-Polri. (Tribunnews) (ist)

Berikut data korban meninggal dunia selama periode Januari-Juni 2021:

TNI:

1. 22 Jan di Titigi, Intan Jaya, 1 orang TNI
2. 22 Jan di Hitadipa, Intan Jaya, 1 orang TNI
3. 12 Feb di Sugapa, Intan Jaya , 1 orang TNI
4. 15 Feb di Sugapa, Intan Jaya, 1 orang TNI
5. 25 April di Beoga, Puncak, 1 orang TNI
6. 18 Mei di Yahukimo, 2 orang TNI

Polri:

1. 27 April di Ilaga, Kab Puncak, 1 orang anggota Polri
2. 28 Mei di pegunungan Bintang, 1 orang anggota Polri

Masyarakat:

1. 21 Jan di Kenyam, Nduga, 1 orang masyarakat
2. 30 Jan di Homeyo, Intan Jaya, 1 orang masyarakat
3. 8 April di Beoga, Puncak, 1 orang masyarakat
4. 9 April di Beoga, Puncak, 1 orang masyarakat
5. 14 April di Omukia, Puncak, 1 orang masyarakat
6. 16 April di Ilaga, Puncak, 1 orang masyarakat
7. 3 Juni di Ilaga, Puncak, 1 orang masyarakat
8. 4 Juni di Ilaga, Puncak, 3 orang masyarakat
9. 24 Juni di Yahukimo, 3 orang masyarakat

Total

TNI : 7 orang
Polri : 2 orang
Masyarakat : 13 orang

Total 22 orang meninggal dunia

Korban Luka-luka:

TNI:

1. 17 Jan di Yal, Nduga , 1 orang TNI
2. 17 Mei di Ilaga, Puncak, 1 orang TNI
3. 18 Mei di Oxibil, pegunungan Bintang, 4 orang TNI

Polri:

1. 27 April di Ilaga, Kab Puncak, 2 anggota Polri
2. 10 Juni di Ilaga, Puncak, 1 anggota Polri

Masyarakat:

1. 21 Januari di Kenyam, Nduga, 1 orang masyarakat
2. 8 Februari di Bilogai, Intan jaya, 1 orang masyarakat
3. 4 Juni di Ilaga, Kab Puncak, 3 orang masyarakat
4. 15 Juni di pegunungan Bintang, 1 orang masyarakat
5. 24 Juni di Yahukimo, 2 orang masyarakat, informasi terakhir 1 org an Saiful meninggal dunia

Total
TNI : 6
Polri : 3
Masyarakat : 8

Total luka 17

SUMBER : TRIBUNNEWS.COM

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved