Terbongkar, Ternyata Begini Permainan Bandar dan Pengguna Sabu di Danau Kedap Muarojambi
Para pengguna dan bandar sabu di kawasan Mudung Darat, Desa Danau Kedap, Muaro Jambi akhirnya terbongkar.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Teguh Suprayitno
Terbongkar, Ternyata Begini Permainan Bandar dan Pengguna Sabu di Danau Kedap Muarojambi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Para pengguna dan bandar sabu di kawasan Mudung Darat, Desa Danau Kedap, Kabupaten Muaro Jambi akhirnya terbongkar.
Dirresnarkoba Polda Jambi, Kombes Pol Dewa Putu Gede Artha mengungkap modus yang dilakukan para pelaku.
Kata Dewa, para pelaku sudah memiliki sistem yang profesional.
Hal tersebut terbongkar setelah Subdit III Ditresnarkoba Polda Jambi berhasil meringkus 1 bandar dan 7 pengguna sabu-sabu dari kawasan tersebut, pada Rabu (23/6/2021) sore.
Petugas menggerebek sejumlah pondok di tengah persawahan yang dicurigai dijadikan base camp untuk konsumsi sabu-sabu, dan berhasil menemukan satu unit alat komunikasi Handy Talky (HT).
HT tersebut digunakan para pelaku untuk mengontrol setiap orang yang memasuki kawasan Danau Kedap, melalui pos tersembunyi.
"Jadi HT ini dipakai untuk memantau pergerakan orang yang mencurigai," ujar Dewa, Jumat (25/6/2021).
Aksi para pelaku ini cukup terstruktur, dimana, satu orang ditempatkan di sebuah pos masuk, yang tersembunyi.
Jika melihat gelagak mencurigakan, orang yang bertugas di pos tersembunyi tersebut akan menginformasikan rekan-rekannya yang berada di base camp untuk bersembunyi ataupun melarikan diri melalui HT yang telah disediakan.
"Jadi memang mereka ini polanya sudah sangat terstruktur," bilangnya.
Kata Dewa, Desa Danau Kedap sendiri menjadi lokasi baru kawasan kampung rawan narkoba, usai kawasan Pulau Pandan disulap menjadi Kampung Tangguh Anti Narkoba.
Sejak saat itu, para pengguna kembali berpindah tempat, dan menjadikan Danau Kedap sebagai lokasi baru untuk berpesta sabu-sabu.
Dewa menjelaskan, lokasi base camp yang berada di tengah persawahan dan jauh dari pemukiman warga, menjadi kesulitan tersendiri dalam mengungkap kasus tersebut.
Sebab pelaku dapat dengan mudah melarikan diri kedalam semak belukar dan perkebunan warga jika melihat kedatangan petugas.
"Memang sejak Pulau Pandan kita ubah jadi Kampung Tangguh Anti Narkoba, para pengguna pindah ke Danau Kedap, tetapi untuk bandar atau pemilik base campnya warga sekitar," jelas Dewa.
Saat ini, kedelapan tersangka telah diamankan di Mapolda Jambi guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.(tribun jambi/aryo tondang)