Kasus Penembakan Warga Sipil

SOSOK Bos KKB Papua yang Diduga Tembaki 5 Warga Sipil, Ternyata Pernah Jadi Anggota TNI Tapi Dipecat

ima warga sipil tewas diduga ditembak oleh KKB Papua pimpinan Senaf Soll di Papua, Kamis (24/6/2021). Senaf Soll pernah terlibat jual beli senjata api

Editor: Rohmayana
Facebook/TNPNB
Ilustrasi KKB Papua. Kelompok ini dilaporkan makin sadis sejak tahun 2021 

TRIBUNJAMBI.COM - Lima warga sipil tewas diduga ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pimpinan Senaf Soll di Papua, Kamis (24/6/2021).

Ternyata Senaf Soll adalah pecatan anggota TNI pada 2018 karena terlibat kasus besar.

Senaf Soll diketahui pernah terlibat jual beli amunisi senjata api di Kabupaten Mimika.

Namun Senaf Soll membelot dan bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Dandim 1715 Yahukimo, Letkol Christian Ireuw ketika dihubungi, melalui telepon seluler, Kamis (24/6/2021) malam, membenarkan insiden penembakan.

Menurut  Letkol Christian Ireuw kasus penembakan terjadi di kasawan Kali Wit.

Ia menerangkan kelima korban diketahui merupakan pekerja jembatan.

Dirinya belum bisa memberikan identitas kelima korban penembakan saat dikonfirmasi.

"Nama para korban belum diketahui," kata dia.

Baca juga: 104 Perwira Tinggi TNI Dimutasi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Berikut Nama-namanya

Proses evakuasi, hingga malam tadi masih terus dilakukan oleh aparat gabungan di Yahukimo.

Kata dia, lokasi kejadian dari Dekai Ibukota Kabupaten Yahukimo berjarak 40 kilometer.

"Kami masih berkomunikasi denga rekan rekan Satgas dan Polri. lokasi kejadian cukup jauh," cetusnya.

Ketika diitanyakan apakah pelaku penembakan berasal dari kelompok Senaf Soll, Christian enggan berkomentar.

"Kami belum tahu siapa pelakunya, masih akan didalami lagi nantinya," ucap Christian.

Laporan lain menyebutkan Kepala Suku Pingki, Obaja, menjadi salah satu korban yang tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sekitar Kali Wit, Kampung Pingki, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021).

Sementara empat lainnya karyawan PT Papua Crenoma.

Baca juga: Demi Penuhi Gaya Hidup dan Bayar Hutang, Pria ini Nekat Mencuri di Rumah Kerabatnya

Sebelum insiden penyerangan terhadap para pekerja, mobil dum truk Nopol DS-9655-MA milik perusahaan ditembak dan terkena bagian depan kanan bawah di Kampung Pingki.

Pengemudi langsung berbalik arah ke camp Kali Kuk Km 47+600.

Profil dan Biodata Senaf Soll

Merujuk pada Direktori Putusan pada Pengadilan Militer III-19 Jayapura, Senaf Soll diadili secara in Absensia alias tanpa kehadiran terdakwa.

Putusan terhadap dirinya dibacakan pada Rabu, 26 Juni 2019.

Senaf saat itu tercatat sebagai prajurit TNI AD yang berdinas di Yonif 754/ENK dengan pangkat terakhir Prada.

Dia kemudian dinyatakan bersalah dan dipecat dari dinas militer karena terbukti melakukan tindak pidana Desersi dalam waktu damai.

Senaf dalam hal ini melakukan ketidakhadiran dinas tanpa izin dalam waktu lebih dari 30 hari secara berturut-turut.

Baca juga: Nasib Pilu Santri Tewas di Tangan Temannya Sesama Santri, Gara-gara Curi Uang Rp 100 Ribu

Hal itu diduga dilakukannya saat hendak ditangkap pada 10 September 2018 karena terlibat penjualan amunisi ke masyarakat.

Dia tak kooperatif dan malah melarikan diri ke hutan.

Pada Agustus 2020 Senaf diduga kuat sebagai dalang dari pembunuhan staf Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kabupaten Yahukimo, Hendry Jovinski.

Kala itu, kepolisian menerbitkan status daftar pencarian orang (DPO) terhadap pelaku atas nama Ananias Yalak alias Senat Soll yang hingga saat ini belum tertangkap.

Menurut Kapolda Papua saat itu, Inspektur Jenderal --sekarang Komisaris Jenderal-- Paulus Waterpauw, ada dugaan mantan anggota TNI tersebut membunuh korban karena frustrasi terhadap pemecatannya.

"Saya telah memerintahkan Dir Reskrimum, Dansat Brimob dan Wadir Intelkam Polda Papua untuk melalukan backup penanganan kasus agar segera terungkap dan pelakunya dapat kita amankan," kata Paulus, Selasa pada 25 Agustus 2020 lalu.

Baca juga: Bima Arya Trending Usai Rizieq Shihab Divonis 4 Tahun Penjara, Netizen : Semoga Segera Dapat Hidayah

Dalam kronologis yang dipaparkan kepolisian, Henry bersama rekannya yang juga pegawai KPU Yahukimo, Kenan Mohi (38) berjalan bersama.

Mereka naik sepeda motor menuju kantor KPU Yahukimo usai mengantar obat ke rumah Kenan.

Saat melintas dekat jembatan, keduanya diadang orang tak dikenal.

Orang tak dikenal itu sempat meminta KTP Henry dan Kenan.

Namun, Henry langsung ditikam dari belakang dengan menggunakan senjata tajam saat akan menyerahkan KTP.

Baca juga: Ratusan Orang Diduga Simpatisan Rizieq Shihab Diamankan, Polisi Juga Temukan Senjata Tajam

Pelaku lalu kabur ke hutan.

Berselang satu bulan, polisi pun berhasil menangkap salah satu terduga pelaku bernama Arief Sonyap alias Koroway saat sedang melakukan bakti sosial di Sekretariat Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Tak hanya dalam kasus itu saja, keduanya sempat berkomplot dalam kasus pembakaran ATM di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada 30 November 2019 lalu.

Disebutkan bahwa Senaf Soll yang telah berstatus sebagai buron itu mengajak terdakwa Ariel Sonyap alias Koroway untuk membakar bank.

Polda Papua kini masih mengusut dugaan keterlibatan kelompok Senaff Soll dalam kasus yang menewaskan dua anggota TNI Yonif Linud 432 Kostrad di Dekai.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan pengejaran diintensifkan, mengingat selain menewaskan dua prajurit TNI, kelompok Senaff Soll juga membawa kabur dua pucuk senjata api organik beserta amunisinya. (*)

SUMBER : Tribun Papua / Kompas

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved