Potensi Khas Sekoja

Potensi Khas Seberang Kota Jambi Mulai Terlupakan, Fachruddin Razi: Tempoyak Juga berasal Dari Jambi

Berita Kota Jambi - Fachruddin Razi menilai saat ini, potensi-potensi khas Seberang Kota Jambi perlahan sudah mulai terlupakan.

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rahimin
tribunjambi/Rara Khushshoh Azzahro
Fachruddin Razi, Ketua Kerukunan Masyarakat Jambi Kota Seberang (KMJKS). 

Potensi Khas Seberang Kota Jambi Perlahan Terlupakan, Fachruddin Razi: Tempoyak Juga berasal dari Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Fachruddin Razi, Ketua Kerukunan Masyarakat Jambi Kota Seberang (KMJKS) menilai saat ini, potensi-potensi khas Seberang Kota Jambi perlahan sudah mulai terlupakan.

Dikatakan Fachruddin Razi,sejarah Kota Jambi yang kental yaitu budaya Melayu di seberang.

"Kalau pusatnya pengajian, madrasah yaitu ada di seberang Kota Jambi," jelas Fachruddin.

Fachruddin Razi yang juga Rektor Universitas Batanghari Jambi ini mengatakan, hal mutlak di Seberang Kota Jambi juga terdapat pada seloko adat.

Adat berlandaskan syara', syara' berlandaskan kitabullah.

Fachruddin Razi memandang, dahulu anak muda perempuan tidak ada yang berpakaian budaya barat.

Kemudian seiring proses sosial, perubahan proses sosial yang ada mempengaruhi kondisi saat ini.

Fachruddin Razi bilang, selain pakaian yang bertahan di seberang yaitu ekonomi dan industri kreatif berupa batik.

Fachruddin Razi bercerita, batik ketika orang tua terdahulu pewarnaannya bersumber dari batang dan atau kulit pohon.

Kayu Secang, kayu Medang kerap digunakan untuk membatik dan dinilai menghasilkan batik yang berkualitas bagus.

Proses berjalan, saat ini menggunakan bahan kimia. Menurutnya itu tidak masalah. Tetapi desainnya tetap menggunakan motif-motif Jambi.

Dikatakan Fachruddin Razi, batik Jambi berkembang hingga ke luar negeri saat seorang sekda perempuan asal Seberang mempromosikannya.

Menurutnua, batik Jambi yang ada di seberang Kota Jambi pengaruh dari beberapa hal.

Inti terbesar batiknya yaitu Islam, dan ada juga Budha.

"Makanya, jarang yang gambarnya patung. Tetapi banyak yang gambarnya tumbuh-tumbuhan seperti keladi, daun, dan segala macamnya," ucap dia.

Ditambahkan Fachruddin Razi, soal makanan juga demikian, dan tidak dipromosikan dengan baik.

Orang tahunya Padamaran, padahal ada Tempoyak yang juga berasal dari Jambi.

Dishub Kota Jambi Optimis Target PAD 2021 Rp 11,76 Miliar Bisa Lebih Tinggi dari Pendapatan 2020

Asrama Haji Jambi Siap Dijadikan Tempat Isolasi Pasien Covid-19, Tersedia 104 Kamardan 1 Klinik

Pelantikan Wali Kota Sungai Penuh Timbulkan Kerumunan Ahmadi Zubir Turun Tangan & Suruh Warga Pulang

Karena, saat Palembang juga memiliki Tempoyak khasnya, mereka konsen mempromosikan dari pada Jambi.

Sehingga, Jambi menjadi tidak begitu terkenal pada sisi tempoyak khasnya.

Sama halnya dengan makanan khasnya, dan kerupuk-kerupuknya. Permainan tradisional semacam gasing, dan lainnya.(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved