UMKM Jambi

Lezatnya Tekwan Lala di Talang Banjar, Konsumen Tetap Ramai Meski Hari Hujan

Berita Bisnis-Di Jambi penjual tekwan biasanya disertakan menu model yang berbentuk pempek dengan isi telur yang direbus sebagai tambahan isian.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
(Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi ).
Lezatnya Tekwan Lala, Konsumennya Sampai Rela Terobos Hujan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Kuliner berbahan dasar ikan  yaitu tekwan memang sangat banyak digandrungi masyarakat Jambi.

Tak heran kalau di berbagai pojok di Kota Jambi dapat kita temukan pedagang yang menjual menu satu ini.

Di Jambi penjual tekwan biasanya disertakan menu model yang berbentuk pempek dengan isi telur yang direbus sebagai tambahan isian.

Sebagai varian, menu satu ini biasanya dipadukan dengan indomie rebus sebagai toping dan memberi efek kenyang lebih lama. varian ini biasanya dijadikan pengganti nasi untuk yang mencari alternatif makanan berat yang mengenyangkan selain nasi.

Satu di antara penjual tekwan yang cukup lama berjualan di Jambi adalah tekwan lala, berlokasi di Talang banjar dekat outlet ES teh Indonesia Talang Banjar.

Tekwan lala ini sudah tujuh tahun menemani pecinta tekwan Jambi, kini pelangganya sudah lumayan banyak. Khususnya di saat hari hujan.

Rasanya yang khas dan ikan nya yang sangat terasa dari sebutir tekwan membuat tekwan lala ini memiliki pelanggan yang cukup militan.

Tribunjambi.com yang numpang berteduh di saat Kota Jambi diguyur hujan dibuat cukup kaget dengan militansi pelanggan yang mau menerobos hujan hanya untuk menikmati semangkuk tekwan panas dari Jefri Hipna Saputra pemilik tekwan lala.

Siang itu, setidaknya ada tiga orang perempuan yang datang di saat hujan. Dua orang memilih makan di tempat satunya lagi memilih untuk take away namun membeli dengan jumlah yang cukup banyak.

Setelah membuatkan beberapa porsi tekwan, Tribunjambi.com melihat Jefri kembali memasukan satu kantong plastik besar pentol tekwan ke dalam dandang yang ada di etalase warung tekwan itu yang telah kembali kosong

Jefri sendiri mengaku baru membuka warungnya sekitar pukul 14.00 WIB, sebelum Pukul 15.00 dia telah kembali mengisi ulang dandangnya.

“Di warung ini, kita buka dari jam dua sampai sembilan malam,” ujarnya Kamis ( 24/6/2021).

Warung tekwan lala terlihat cukup sederhana dengan menggunakan partisi kayu. Sepintas desainya mengembalikan nuansa nostalgia tahun 1990 an. Di mana kala itu warung dengan desain seperti ini sangat banyak di jumpai di Kota Jambi.

Tidak hanya interior, furniturnya juga penuh dengan kesederhanaan percis warung ala 90an. Kesan 90an semakin dipertegas dengan masih banyaknya tumbuhan hijau di sekitar warung ini.

Namun walaupun mampu menghadirkan suasana retro 90-an, untuk kebersihan tetap di nomor satukan apalagi saat ini masih di masa pandemi corona.

Hal ini dapat terlihat dari etalasenya telah telah menggunakan partisi kaca dan meja operasionalnya yang telah menggunakan keramik, sehingga mudah dibersihkan setiap ada sisa bahan yang jatuh.

Untuk rasanya tidak kalah dari tekwan kenamaan, dengan rasa ikan yang cukup terasa, namun yang lebih penting satu porsinya hanya Rp 8.000 jika menambah Indomie harganya hanya Rp 10 ribu per porsi. ( Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi ).

Baca juga: Tidak Terbukti Bersalah, Tiga Nama Komisioner Bawaslu Muarojambi akan Direhabilitasi

Baca juga: Nama Tiga Komisioner Bawaslu Muarojambi akan Direhabilitasi Setelah Terbukti Tak Bersalah

Baca juga: Senaf Soll Sosok Pecatan TNI yang Membelot ke KKB & Berulah Tembak Mati Kepala Suku serta 4 Pekerja

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved