Khazanah Islami
Cara Mendapatkan Ampunan Allah Dengan Sholat Taubat Lengkap Dengan Doa dan Dzikir
Berikut materi pengetahuan Agama Islam dan syariat Islam tentang cara mengerjakan Sholat Taubat.
Sambil menoleh kanan dan kiri.
14. Berdoa mohon ampunan
Berikut doa dan dzikir taubatan nasuhah yang dapat anda amalkan sebagai berikut, sekaligus sebagai doa malam nisfu sya'ban:
Sayyidul Istighfar atau istighfar paling utama:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Latin:
Allaahumma anta rabbii, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii. Wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘uudzu bika min syarri maa shana‘tu. Abuu’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abuu’u bidzanbii. Faghfirlii. Fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya:
Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian untuk taat kepada-Mu dan janji balasan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.
Selanjutnya, istighfar ini sering dibaca Rasulullah. Bahkan dalam riwayat Tirmidzi dan Abu Daud, Umar bin Khattab menghitung dalam sebuah majlis Rasulullah mengucapkan istighfar ini seratus kali.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ تَوَّابُ رَحِيْمٌ
Latin:
Rabbighfirlii wa tub ‘alayya innaka antat tawwabur rahim
Artinya:
Ya Allah ampuni aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat dan maha penyayang.
Membaca doa
اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ
Latin
Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.
Artinya
“Tuhanku, sungguh aku telah
menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang,” HR Bukhari dan Muslim.
Baca Berita Lainnya di sini
SUMBER ARTIKEL : SURYA.CO.ID