WIKIJAMBI

Menelisik Masjid Pancasila di Kota Bangko, Masjid yang Berkaitan dengan Soeharto

Jika orang baru melihat, bangunan masjid itu tampak seperti arsitektur khas jaman dahulu yang menandakan kearifan lokal.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/darwin sijabat
Menelisik Masjid Pancasila di Kota Bangko 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Menelisik berdirinya Masjid Besar Al Hidayah atau yang populer disebut Masjid Pancaila di Kota bangko, Kabupaten Merangin.

Inilah masjid yang merupakan satu dari 32 unit yang dibangun di Provinsi Jambi atau satu dari 999 masjid di seluruh Indonesia yang dibangun Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila.

Jika orang baru melihat, bangunan masjid itu tampak seperti arsitektur khas jaman dahulu yang menandakan kearifan lokal. Namun siapa sangka, bangunan tersebut berkaitan dengan Presiden Republik Indonesia yang ke 2, Soeharto.

Ya, kala itu Soeharto menjadi ketua Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila yang didirikan pada 17 Februari 1982 itu mendirikan sebanyak 999 masjid di seluruh Indonesia.

Masjid Al Hidayah Pancasila atau yang lebih populer disebut Masjid Pancasila berada di RT 06, Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin merupakan satu diantara 32 masjid yang dibangun di Provinsi Jambi.

Menelisik Masjid Pancasila di Kota Bangko
Menelisik Masjid Pancasila di Kota Bangko (tribunjambi/darwin sijabat)

Meski sudah berdiri sejak 32 tahun silam, kemegahan tempat beribadah umat Islam itu tampak megah dan tetap mempertahankan desain awal meski ada sedikit renovasi.

Pembuktian adanya kaitan dengan Presiden Republik Indonesia yang kedua itu dari prasasti yang melekat di dinding kiri bagian dalam masjid tersebut.

Hendri Pol selaku Ketua RT 06 mengatakan bahwa dari penuturan warga sekitar, masjid tersebut dibangun terdapat peran Soeharto, selaku ketua yayasan.

Kata Hendri, masjid itu diresmikan oleh Soeharto melalui Menteri Pekerjaan Umum saat itu dijabat Radinal Mochtar.

"Di Prasasti itu diresmikan tanggal 14 Agustus 1989 dan ditandatangani Soerharto. Waktu peresmian yang hadir waktu itu Menteri PU, Radinal Mochtar," kata Hendri Pol.

Hingga kini bangunan tersebut berdiri kokoh di tengah tengah masyarakat.

Didirikannya Yayasan Amal bhakti Muslim Pancasila (YAMP) oleh presiden soeharto kala itu sebagai ajakan pada umat untuk menumbuhkan semangat bersedekah dalam upaya menghimpun daya dan dana untuk memenuhi kebutuhan umat Islam di dalam melaksanakan ibadahnya.

Sebab, membangun masjid yang merupakan cita-cita didirikannya YAMP merupakan kebutuhan yang tak terhindarkan umat Muslim.

Pertimbangan lain yang mendasari berdirinya YAMP kala itu adalah kemampuan pemerintah masih sangat terbatas untuk memenuhi kebutuhan umat Islam. Bersedekah itu kemudian ditanggapi Korpri (1982) dan anggota TNI/ABRI melalui surat Panglima ABRI Jenderal Benny Moerdani.

#Renovasi Tapi Tidak Mengubah

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved