Perjalanan Dinas Sekda Nias Ke Medan Berujung Penjara, Pergi Karaoke Sambil Nyabu Bareng Cewek-cewek
Sekda Nias Utara ini ditangkap polisi ketika sedang melakukan perjalanan dinas ke Medan. Ia ditangkap karena mengkonsumsi sabu ditemani sejumlah wanit
TRIBUNJAMBI.COM -- Bukannya memberikan contoh yang baik kepada warga, tapi Sekda Nias Utara Yafeti Nazara malah tertangkap sedang menggunakan narkoba.
Hal yang lebih memalukan adalah ketika Sekda Nias Utara ini ditangkap polisi ketika sedang melakukan perjalanan dinas ke Medan.
Bukannya mengunjungi kantor tempat lokasi perjalanan dinas, tapi ia bersama ketiga pejabat BUMD malah ke tempat hiburan malam.
Ia bersama ketiga temannya juga menyewa wanita untuk menemaninya mengkonsumsi narkoba di dalam room.
Ketika polisi sedang melakukan razia Sekda Nias Utara Yafeti Nazara langsung ditangkap Polisi saat sedang pesta narkoba di sebuah karaoke di Jalan Adma Malik Medan Barat pada Minggu (13/6/2021).
Yafeti Nazara diamankan bersama dua pejabat BUMD sekitar pukul 02.00 WIB.
Tak hanya bertiga, Sekda Nias Utara juga ditemani sejumlah wanita.
"Saat kita periksa ada tujuh orang di dalam ruangan, tiga laki-laki dan tiga perempuan," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Jelang PPDB Online di Batanghari, Sebanyak 4.216 Anak Sudah Miliki KIA
Yafeti Nazara diamankan di sebuah ruangan.
Kombes Pol Riko Sunarko menerangkan penangkapa ini bermula saat petugas menggelar razia.
Pihaknya mendapat kabar masih ada tempat huburan malam yang beroperasi meski ada larangan dari Gubernur Sumut dan Pemkot Medan.
Pihak Kepolisian pun langsung bergerak mendatangi lokasi bersama satgas Covid-19, TNI, Sapol PP dan Dinas Kominfo.
"Kita laksanakan cek di sana (tempat hiburan malam di Jalan Adam Malik) ternyata ada 71 orang pengunjung dan karyawan," katanya.
Dari penggeledahan itu, ditemukan ada 285 butir obat berbentuk pil yang diduga narkotika jenis ekstasi atau inex.
Pihaknya juga menyisir ruangan lainnya dan saat berada di ruangan (room) 202 ditemukan oknum pemerintah Kabupaten Nias Utara tersebut bersama enam orang lainnya.
