Serukan Tutup TPL, Togu Simorangkir, Anita Hutagalung, dan Irwandi Sirait Jalan Kaki ke Jakarta

Tiga aktivis jalan kaki ke Jakarta sebagai bagian gerakan menyuarakan penutupan PT TPL.Irwandi Sirait, Togu Simorangkir, dan Anita Hutagalung

Editor: Suang Sitanggang
TRIBUN MEDAN
Aksi jalan kaki sebagai gerakan mendorong penutupan PT TPL (Toba Pulp Lestari) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Tiga aktivis jalan kaki ke Jakarta sebagai bagian gerakan menyuarakan penutupan Toba Pulp Lestari (TPL).

Ketiganya adalah Irwandi Sirait, Togu Simorangkir, dan Anita Hutagalung.

Mereka jalan kaki dari Kabupaten Toba ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Mereka ingin menyampaikan aspirasi masyarakat Sumatera Utara, khususnya yang ada di sekitar Danau Toba.

Togu Simorangkir menyebut aksi jalan kaki ini dilakukan berawal dari tragedi di Desa Natumingka, yakni aksi penyerangan PT TPL kepada masyarakat adat yang menyebabkan sejumlah orang terluka.

Aksi jalan kaki yang dimulai pada Senin (14/6/2021), mengambil start dari makam Raja Sisingamangaraja.

Sebelum mulai jalan kaki dari Toba ke Jakarta, mereka pamit kepada sanak keluarga dan masyarakat di sana.

Dalam perjalanan ini, ada mobil logistik disiapkan untuk mendukung mereka.

Baca juga: Jusman Simanjuntak, Adik Besan Luhut Pandjaitan Ikut Jadi Korban Bentrok PT TPL vs Masyarakat Adat

Di mobil tersebut ada spanduk dengan gambar pahlawan Raja Sisingamangaraja XII dan seruan tutup PT TPL.

Total ada 11 orang yang mengawal aksi aktivis jalan kaki ini.

Untuk keberangkatan para aktivis ini, dibuat acara yang begitu khidmat.

Para orang tua dan masyarakat berdoa khusyuk supaya perjalanan mereka lancar hingga nantinya bertemu dengan Presiden Jokowi.

Irwandi Sirait yang merupakan penyandang disabilitas juga ikut aksi jalan kaki.

"Pesan saya juga kepada aktivis, jangan ada melacurkan diri ke TPL," ungkapnya tegas, pada Senin (14/6/2021).

Ia masyarakat suku Batak bisa bersatu dan berempati untuk melawan intimidasi yang dilakukan oleh PT TPL.

Perjalanan dari Toba ke Jakarta ini diperkirakan akan berlangsung selama 50 hari.

Peserta akan jalan kaki sejauh 40 kilometer per hari.

Keluarga sempat melarang Irwandi melakukan aksi jalan kaki ke Jakarta.

Baca juga: BREAKING NEWS Polisi Ringkus Spesialis Pencuri Barang di Indomaret dan Alfamart Kota Jambi

Dia menyebut orangtua dan saudaranya melarangnya ikut dalam perjalanan yang menempuh waktu panjang itu.

Namun, ia akhirnya bisa mendapatkan restu setelah jelaskan akibatnya bila PT TPL tetap berdiri kokoh di kawasan Danau Toba.

Dia meyakinkan keluarganya bahwa kehadiran PT TPL hanya akan membawa penderitaan bagi masyarakat.

"Bukan hanya untuk yang sekarang, tapi untuk masyarakat ke depannya," terangnya.

Dia mengatakan saat ini sudah melihat Danau Toba yang mulai kering.

"Ini yang dirasakan semua masyarakat, bukan hanya para masyarakat adat, juga kita yang tinggal di pinggiran Danau Toba merasakan dampaknya," terangnya.

PT Toba Pulp Lestari dulunya bernama PT Inti Indorayon Utama. Perusahaan ini pernah ditutup Presiden BJ Habibie.

Namun beberapa tahun kemudian izin konsesi PT Inti Indorayon Utama salin nama jadi PT Toba Pulp Lestari, dan beroperasi hingga saat ini.

Baca juga: Sekda Nias Utara Dugem Ditemani Lima Wanita Cantik di Kota Medan, Mereka Ketahuan Pakai Narkoba

SUMBER: TRIBUN MEDAN

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved