Produsen Tahu Tempe Menjerit, Mahruf Hanya Mampu Beli Setengah Sak Kedelai

Tahu dan tempe merupakan bahan makanan yang terbuat dari kedelai. Tentu harga kedelai sendiri menentukan harga dari penjualan tahu

Penulis: Monang Widyoko | Editor: Fifi Suryani
Tribunjambi/Monang
Produsen Tahu Tempe di Kota Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tahu dan tempe merupakan bahan makanan yang terbuat dari kedelai. Tentu harga kedelai sendiri menentukan harga dari penjualan tahu dan tempe di pasaran.

Mahruf, satu di antara produsen tahu tempe di Kota Jambi mengatakan saat ini harga kedelai mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Ia mengatakan kenaikan ini sejak April 2021 lalu. Alhasil pengrajin tahu dan tempe ini mengeluh, seperti produsen yang ada di Jalan Fatahilah, Kelurahan Rajawali, Kecamatan Jambi Timur ini.

"Dulu harga kedelai Rp375 ribu per sak. Sekarang satu sak Rp517 ribu," ungkapnya, Rabu (9/6).

Dikatakan Mahruf, saat ini dirinya hanya sanggup membeli setengah sak (1 sak = 50 kg) kedelai untuk bahan baku usaha tahu tempenya.

"Sekarang hanya beli setengah. Upahnya merugi, cuma bisa nutup modal," tambahnya.

Sehingga dirinya pun menyiasati kenaikan bahan baku tersebut dengan memperkecil ukuran tempe.

"Kalau dinaikan harga tempe, nanti tidak ada yang beli. Jadi kami menjualnya dengan harga tetap namun memperkecil ukuran," jelasnya.

Sedangkan untuk produksi tahu, dirinya mengatakan harus menaikan harga. Karena sulit untuk memperkecil ukuran tahu.

"Untuk tempe kami jual dari sini seharga Rp7.500 per batangnya. Sementara untuk tahu Rp500 per buah," katanya.

Kondisi ini berdampak dirinya mau tidak mau harus memberhentikan satu pekerjanya untuk bisa bertahan pada kondisi ini.

"Kedelai naik sudah dari sebelum lebaran kemarin. Saya mau tidak mau harus memberhentikan satu karyawan saya. Lantaran pemasukan berkurang," terangnya.

Dirinya pun berharap agar pemerintah memberikan subsidi kedelai. Agar usahanya dapat tetap bertahan terutama saat kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang belum kunjung usai.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved