Femallenials

Ilmu Entrepreneur Tunjang Kemandirian Mahasiswa, Kisah Harmuna, Mahasiswa Juga Owner Hauna Tailor

Menjadi mahasiswa yang mandiri merupakan impian bagi mayoritas mahasiswa, terutama di zaman yang semakin modern saat ini.

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Fifi Suryani
ist
Harmuna Sulistia 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Menjadi mahasiswa yang mandiri merupakan impian bagi mayoritas mahasiswa, terutama di zaman yang semakin modern saat ini.

Banyak cara yang dapat dilakukan di era modern, mulai dari ikut-ikut webinar, menambah pengetahuan di YouTube maupun ikut-ikut perkumpulan seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Menjadi pengusaha atau enterpreneur di kalangan mahasiswa sangat lah penting, selain itu juga karena saingan di dunia mencari pekerjaan semakin menggila bahkan tidak sedikit juga mahasiswa yang telah selesai di bangku perkuliahan mengganggur tahunan, karena belum mendapat pekerjaan.

Menurut Harmuna Sulistia, Mahasiswa Universitas Jambi owner Hauna Tailor yang juga bergabung di HIPMI, menurutnya sangat penting sekali enterpreneur di kalangan mahasiswa, melihat dan mempertimbangkan pendidikan dan fakta yang ada.

"Menurut saya menjadi entrepreneur di kalangan mahasiswa sangat penting, terutama di era seperti sekarang, kita ambil contoh saja seperti di Universitas Jambi (Unja), Unja saja setiap tahunnya menerima ribuan orang, dan bahkan untuk angkatan saya saja kurang lebih 7.000 orang, baru satu angkatan," jelasnya.

"Dan bayangkan itu baru satu angkatan, setiap tahun menerima mahasiswa baru, dan dalam satu tahun Unja juga mengadakan wisuda beberapa kali dan itu berapa ribu lagi yang keluar dari Unja, yang mulai mencari pekerjaan dan juga memulai rebutan pekerjaan, dan itu baru Unja belum kampus-kampus lain yang ada di Jambi maupun luar Jambi," tambahnya.

Itu juga menjadi alasan mengapa ilmu enterpreneur penting di kalangan mahasiswa, jika mahasiswa sudah memiliki bekal enterpreneur, bisnis maupun sudah memulai dagang itu sangat membantu mahasiswa itu sendiri.

"Jika mahasiswa sudah memulai meskipun dari hal yang kecil dengan bekal yang didapat, seperti bisnis ataupun sudah memulai dagang meskipun diawali dengan hal yang kecil, setelah kita keluar kampus 3 atau 4 tahun kedepan apa yang kita usahakan akan semakin berkembang, selama kita konsisten," ucapnya.

Karena usaha yang di mulai beberapa tahun lalu, bisa menyelamatkan para mahasiswa untuk tidak terjebak di dalam kata pengangguran.

Meskipun pulang kampung setelah wisuda, mahasiswa yang memiliki bekal enterpreneur ataupun pengusaha, dapat melihat potensi yang dapat dikembangkan di daerah tersebut dan beberapa tahun kemudian dapat membuka lowongan pekerjaan bagi sekitarnya.

"Yang paling penting konsisten, jika hanya mengandalkan ijazah, kita sendiri yang akan kesulitan, rebutan pekerjaan dengan ratusan ribu orang, akhir nya pulang kampung tanpa kemampuan," lanjutnya.

"Jika ada bekal enterpreneur mekipun pulang kampung bisa melihat potensi apa di daerah tersebut yang bisa dikembangkan dan lain sebagainya, karena hal itulah enterpreuner bekal yang sangat penting bagi mahasiswa," jelasnya.

Untuk Harmuna sendiri, ia telah mendirikan sebuah tempat jahit yang diberi nama Hauna Tailor, dibangun sejak tahun 2018 lalu.

"Saya sendiri, sejak tahun 2018 lalu, saya memiliki usaha jahit online yang namanya Hauna Tailor, yang jahit ada temen-temen dosen dan dari luar kota juga ada," tambahnya.

Ia mendirikan Hauna Tailor, mencoba memberikan solusi bagi orang yang sedikit waktu atau sibuk maupun orang yang malas keluar rumah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved