Ekspor & Impor

Pergerakan Ekspor Naik ke Jerman dan China, Nilai Impor Jambi April 2021 Turun 35,48 Persen

Nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada bulan April 2021 turun 11,25 persen dibanding bulan Maret 2021, yaitu dari US$ 183,21 juta menjadi

Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Pergerakan Ekspor Naik ke Jerman dan China, Nilai Impor Jambi April 2021 Turun 35,48 Persen
TRIBUNJAMBI/HANIF BURHANI
Pelabuhan Talang Duku pintu ekspor jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada bulan April 2021 turun 11,25 persen dibanding bulan Maret 2021, yaitu dari US$ 183,21 juta menjadi US$ 162,61 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi menyampaikan, penyebab utama turunnya nilai ekspor Provinsi Jambi bulan April 2021 adalah turunnya ekspor pada komoditi pinang, komoditi kopi, teh, dan rempah, komoditi minyak nabati, komoditi karet dan olahannya, komoditi kayu lapis dan olahan lainnya, komoditi pulp dan kertas, komoditi migas, serta komoditi batubara.

“Nilai ekspor sampai bulan April 2021 yaitu sebesar US$ 673,52 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, yaitu naik sebesar 0,51 persen,” jelasnya saat menyampaikan Rillis Berita Resmi Statistik, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok pertambangan yaitu sebesar 50,20 persen, diikuti kelompok industri sebesar 38,77 persen, dan kelompok pertanian sebesar 11,03 persen.

“Bila dirinci menurut komoditi, kelompok industri didominasi oleh karet dan olahannya yang memberikan kontribusi mencapai 25,84 persen,” jelasnya.

“Penyumbang kontribusi terbesar dari kelompok pertambangan yaitu minyak dan gas yang mencapai 48,48 persen. Sedangkan dari kelompok pertanian, komoditi pinang memiliki sumbangan 8,84 persen,” tambahnya.

Lalu, dikatakan Wahyudin secara umum nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Bulan April 2021 ke beberapa negara utama mengalami penurunan.

“Ekspor Jambi yang mengalami penurunan adalah ke Singapura, Malaysia, Thailand, Inggris, Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan,” ungkapnya.

“Sedangkan pergerakan naiknya nilai ekspor dapat diamati ke negara Jerman, Cina, India, Australia, dan Taiwan,” lanjutnya.

Sementara itu, Wahyudin menyampaikan jumlah ekspor ke tiga negara utama mencapai 67,73 persen dari total ekspor.

“Ekspor terbesar adalah ke negara Singapura sebesar 50,43 persen dengan komoditi utama yaitu komoditi migas, komoditi pinang, serta komoditi kopi, teh, dan rempah,” ujarnya.

Selanjutnya adalah ekspor ke Jepang sebesar 10,42 persen dengan komoditi utama adalah komoditi karet dan olahannya, komoditi minyak nabati, serta komoditi kayu lapis. Sedangkan komoditi terbesar yang diekspor ke Thailand adalah komoditi pinang serta komoditi pulp dan kertas.

“Total ekspor asal Jambi sampai dengan Bulan April 2021 yang melalui pelabuhan di Jambi sebesar 40,23 persen dan yang melalui pelabuhan luar Jambi sebesar 59,77 persen,” pungkasnya.

Selaras dengan ekspor, nilai impor Jambi Bulan April 2021 sebesar US$ 2,57 juta, turun sebesar 35,48 persen dibanding bulan sebelumnya.

Penurunan impor ini dipicu oleh turunnya nilai impor pada kelompok komoditi makanan dan sejenisnya, kelompok komoditi bahan kimia dan sejenisnya, kelompok komoditi mesin dan alat angkutan, serta komoditi hasil indutri dan lainnya.

“Bila dilihat perannya sampai dengan Bulan April 2021, impor kelompok mesin dan alat angkutan memberikan kontribusi sebesar 36,39 persen dari total impor,” ujarnya.

Selanjutnya diikuti kelompok komoditi bahan kimia dan sejenisnya sebesar 34,46 persen, dan kelompok komoditi makanan dan sejenisnya sebesar 15,77 persen.

Untuk kelompok komoditi hasil industri dan lainnya berperan sebesar 12,86 persen dan kelompok komoditi karet dan sejenisnya hanya berperan 0,52 persen.

Wahyudin mengatakan, impor Provinsi Jambi melalui tiga pelabuhan laut utama di Jambi yaitu Pelabuhan Talang Duku Jambi, Muara Sabak dan Kuala Tungkal serta pelabuhan udara Bandara Sultan Thaha.

“Transaksi impor terbesar sampai dengan Bulan April 2021 adalah dari negara Singapura yang mencapai 29,95 persen disusul dari Cina yaitu sebesar 25,66 persen,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved