Begini Nasib Donald Trump Setelah Diblokir Facebook dan 13 Akun Sosial Media di Dunia
Donald Trump jadi sorotan setelah diblokir 14 akun sosial media termasuk di antaranya Facebook.
TRIBUNJAMBI.COM - Donald Trump jadi sorotan setelah diblokir 14 akun sosial media termasuk di antaranya Facebook.
Bahkan Facebook memberikan peringatan keras bagi akun siapapun yang melanggar pedoman komunitas termasuk Donald Trump.
Donald Trump baru bisa menggunakan Facebook di 20223, setelah Facebook menangguhkan atau suspend pada Donald Trump dari platformnya hingga Januari 2023.
Menurut laporan Reuters, Sabtu (5/6/2021), Dewan Pengawas Independen Facebook pada Mei lalu telah mendukung penuh pemblokira itu terhadap Trump.
Hal ini terkait buntut kerusuhan pada 6 Januari 2021 di US Capitol, karena perusahaan tersebut mengatakan postingannya menghasut kekerasan pascakekalahan dirinya dalam Pilpres AS.
Penangguhan akun Facebook Trump berlaku selama dua tahun efektif berlaku sejak tanggal saat ia membuat postingan yang bermuatan hasutan pada 7Januari 2021.
Akun itu bisa kembali digunikan dan hanya akan dipulihkan jika risiko keselamatan publik telah surut, kata Facebook dalam sebuah posting blog.
Facebook mengatakan akan berdiskusi dengan para ahli untuk membuat keputusan ini dan akan mengevaluasi faktor-faktor termasuk contoh kekerasan, pembatasan pertemuan damai dan penanda kerusuhan sipil lainnya.
Otoritas Facebook menjelaskan akan ada serangkaian sanksi yang meningkat apabila Trump melanggar aturan lebih lanjut yang dapat menyebabkan penangguhan akun secara permanen.
"Mengingat beratnya keadaan yang menyebabkan penangguhan Mr. Trump, kami percaya tindakannya merupakan pelanggaran berat terhadap aturan kami yang pantas mendapatkan hukuman tertinggi yang tersedia di bawah protokol penegakan baru," kata kepala urusan global Facebook Nick Clegg dalam postingan di blog Facebook.
Akibat penangguhan ini, akun Facebook Trump dipastikan tak dapat digunakan saat pemilihan paruh waktu nasional November 2022.
Tentu saja ini bakal merugikan Trump, sebab partainya yakni Republik akan bersaing untuk kursi Kongres, tetapi mungkin dapat kembali ke media sosial jauh sebelum pemilihan presiden berikutnya di akhir 2024.
Penangguhan akun Trump adalah yang kali pertama dilakukan Facebook untuk memblokir presiden, perdana menteri, atau kepala negara saat ini.
Sebelumnya, Trump justru menyebut negaranya semakin mirip negara komunis, karena Facebook menghapus postingannya.
Trump menjadi berita lagi setelah ia kesal karena postingannya dihapus Facebook.
Gara-gara itu, Trump menyebut bahwa saat ini AS semakin mirip negara komunis.
Kekesalan Trump dipicu kejadian wawancaranya dengan menantunya yang diunggah ke Facebook dihapus oelh manajemen Facebook.
Trump sebelumnya melakukan wawancara dengan menantunya, Lara Trump dalam program Real America Voice, 30 Maret 2021.
Wawancara tersebut kemudian diposting ke Facebook, namun media sosial tersebut kemudian memutuskan untuk menghapusnya.
Bagi Trump hal tersebut ternyata membuatnya terkejut.
“Apa yang terjadi dengan negara ini. Tak ada yang menyangka hal tersebut bisa terjadi. Ini jelas penyensoran. Anda membuat pernyataan, dan jika tak menyukainya, seperti pemilihan, masalah medis atau tentang Hunter Biden, mereka menggila,” katanya dikutip dari Daily Mail.
“Di masa lalu, Anda membuat pernyataan. Mereka juga melakukannya. Anda bertarung, Anda mengambil pemenang. Ini seperti Negara Komunis. Anda berjuang. Tapi sekarang tak bisa. Mereka langsung menghapusnya,” tambah Trump.
Setidaknya ada 14 media sosial, aplikasi hingga perusahaan teknologi yang mengasingkan Trump. Padahal, Trump termasuk aktif menggunakan teknologi tersebut.
Kerusuhan yang terjadi di Capitol Amerika Serikat Rabu (6/1/2021) lalu, telah membuat sejumlah perusahaan teknologi untuk bergerak melawan Trump.
Seperti yang dilansir hypebae.com, inilah daftar semua platform media sosial, aplikasi, situs web, dan perusahaan teknologi yang telah membatasi atau memblokir Donald Trump dan ekstremis sayap kanan.
Berikut ini 14 media sosial, aplikasi dan perusahaan teknologi yang blokir Donald Trump:
1. Amazon
Pada 10 Januari, Amazon telah menghapus Parler, jaringan sosial yang disukai oleh kaum konservatif, ahli teori konspirasi, dan anggota sayap kanan, dari layanan hosting cloud-nya.
Menurut laporan The New York Times, Amazon juga menemukan banyak postingan di platform yang mendorong kekerasan.
Pada bulan November, kolumnis The Guardian Malaika Jabali menemukan lebih dari 10.000 postingan di Parler menyertakan hashtag #civilwar dan frasa serupa yang menganjurkan kehancuran setelah pemilihan.
Tidak mengherankan, pengguna Parler bereaksi terhadap larangan tersebut dengan marah - dalam tangkapan layar yang diposting oleh Buzzfeed News, seorang pengguna bahkan menyarankan untuk meledakkan bahan peledak di pusat pelatihan Amazon Web Services.
2. Apple
App Store Apple juga menangguhkan Parler setelah memberinya kesempatan untuk mengubah kebijakan moderasi kontennya yang tidak memadai.
"Kami selalu mendukung berbagai sudut pandang yang ditampilkan di App Store, tetapi tidak ada tempat di platform kami untuk ancaman kekerasan dan aktivitas ilegal," kata Apple kepada The New York Times.
3. Discord
Platform obrolan grup Discord, yang populer di kalangan gamer juga melarang server pro-Trump yang disebut "The Donald."
Server itu memiliki hubungan dengan subreddit r / The_Donald yang sekarang sudah tidak berfungsi, tempat pengguna sering menyebarkan konten rasis, misoginis, dan anti-Semit.
"Meskipun tidak ada bukti dari server bernama Donald yang digunakan untuk mengatur kerusuhan 6 Januari, Discord memutuskan untuk melarang seluruh server hari ini karena koneksi terbuka ke forum online yang digunakan untuk menghasut kekerasan, merencanakan pemberontakan bersenjata di Amerika Serikat dan menyebarkan informasi yang salah terkait penipuan pemilu AS 2020," kata Discord dalam sebuah pernyataan.
4. Facebook
Trump diblokir dari menggunakan Facebook setidaknya sampai akhir 2023.
CEO Mark Zuckerberg mengumumkan langkah tersebut dalam posting Facebook yang berbunyi, "Selama beberapa tahun terakhir, kami telah mengizinkan Presiden Trump untuk menggunakan platform kami sesuai dengan aturan kami sendiri…"
"Tetapi konteks saat ini sekarang secara fundamental berbeda, melibatkan penggunaan platform kami untuk mendorong pemberontakan kekerasan terhadap pemerintah yang dipilih secara demokratis."
5. Google
Google Play Store menghapus Parler karena gagal memenuhi persyaratan moderasi kontennya.
"Kami khawatir postingan terus menerus di aplikasi Parler berupaya menghasut kekerasan yang sedang berlangsung di AS," kata seorang perwakilan Google kepada CNN.
"Kami menyadari bahwa mungkin ada perdebatan yang masuk akal tentang kebijakan konten dan mungkin sulit bagi aplikasi untuk segera menghapus semua konten yang melanggar, tetapi bagi kami untuk mendistribusikan aplikasi melalui Google Play, kami benar-benar mengharuskan aplikasi tersebut menerapkan moderasi yang kuat untuk konten yang mengerikan."
6. Instagram
Penangguhan Facebook atas Trump meluas ke Instagram, di mana ia diblokir dari posting sampai akhir masa jabatannya, jangka waktu itu dapat diperpanjang.
7. Pinterest
Meskipun Trump tidak mengoperasikan akun Pinterest, platform berbagi foto itu juga memiliki hashtag terbatas termasuk #StopTheSteal sejak pemilihan November, kata seorang perwakilan kepada Axios.
"Pinterest bukanlah tempat untuk ancaman, promosi kekerasan atau konten kebencian," kata juru bicara itu.
"Tim kami terus memantau dan menghapus konten berbahaya, termasuk informasi yang salah dan teori konspirasi yang dapat memicu kekerasan."
8. Reddit
Reddit memblokir subreddit r / DonaldTrump, sebuah forum yang didedikasikan untuk mempromosikan presiden, setelah pengguna membuka halaman dengan posting yang mengagungkan serangan di Capitol.
"Kebijakan seluruh situs Reddit melarang konten yang mendorong kebencian, atau mendorong, mengagungkan, menghasut, atau menyerukan kekerasan terhadap sekelompok orang atau individu," kata juru bicara kepada The New York Times.
"Sehubungan dengan hal ini, kami secara proaktif menghubungi moderator untuk mengingatkan mereka tentang kebijakan kami dan untuk menawarkan dukungan atau sumber daya yang diperlukan."
"Kami juga telah mengambil tindakan untuk melarang komunitas r / donaldtrump mengingat pelanggaran kebijakan berulang dalam beberapa hari terakhir terkait kekerasan di Capitol AS."
9. Shopify
Pada 7 Januari, Shopify secara permanen juga menghapus toko barang dagangan The Trump Organization, serta bagian barang dagangan di situs web pemilihan Trump.
"Shopify tidak mentolerir tindakan yang memicu kekerasan," kata juru bicara Shopify Vox.
"Berdasarkan peristiwa baru-baru ini, kami telah menetapkan bahwa tindakan Presiden Donald J. Trump melanggar Kebijakan Penggunaan yang Dapat Diterima kami, yang melarang promosi atau dukungan organisasi, platform, atau orang yang mengancam atau membenarkan kekerasan untuk tujuan lebih lanjut. Akibatnya, kami telah menghentikan toko yang berafiliasi dengan Presiden Trump."
10. Snapchat
Snapchat mengunci akun Trump, keputusan yang dikonfirmasi oleh juru bicara Snapchat pada 7 Januari.
Langkah tersebut mengikuti seruan Snapchat, yang diumumkan pada Juni 2020, untuk berhenti mempromosikan konten presiden di menu Discover.
"Kami tidak akan memperkuat suara yang menghasut kekerasan dan ketidakadilan rasial dengan memberi mereka promosi gratis di Discover," kata seorang perwakilan kepada Business Insider.
11. TikTok
Dulu Donald Trump sempat ingin memblokir TikTok namun kini TikTok lah yang memblokir Trump.
Aplikasi video pendek itu menghapus video pidato presiden yang memaafkan aksi serangan terhadap Capitol, serta tagar terkait termasuk #StopTheSteal.
"Perilaku kebencian dan kekerasan tidak memiliki tempat di TikTok. Konten atau akun yang berusaha menghasut, memuliakan, atau mempromosikan kekerasan melanggar Pedoman Komunitas kami dan akan dihapus," kata TikTok kepada Axios.
12. Twitch
Platform streaming langsung Twitch menonaktifkan akun Trump, menandai kedua kalinya presiden di-boot dari situs tersebut.
Kembali pada bulan Juni, layanan Twitch untuk sementara menangguhkan Trump karena "perilaku kebencian" di salah satu salurannya.
Sekarang, Twitch telah melarang presiden tanpa batas waktu, sebuah keputusan yang akan dinilai kembali setelah pelantikan Joe Biden.
"Mengingat keadaan luar biasa saat ini dan retorika Presiden, kami yakin ini adalah langkah yang diperlukan untuk melindungi komunitas kami dan mencegah Twitch digunakan untuk memicu kekerasan lebih lanjut," kata juru bicara Twitch kepada The Verge.
13. Twitter
Twitter secara permanen menangguhkan Trump karena telah melanggar "Kebijakan Pemuliaan Kekerasan".
Sebuah postingan Twitter menjelaskan bahwa dua cuitan Trump secara khusus - satu di mana dia mengumumkan bahwa dia tidak akan menghadiri pelantikan - terus menumbuhkan keyakinannya bahwa Pilpres tidak sah, menunjukkan keraguan untuk memfasilitasi transisi kekuasaan yang tertib dan damai.
14. YouTube
Meskipun YouTube gagal menghapus channel Trump (seorang juru bicara memberi tahu Fortune bahwa platform berbagi video itu menghormati aturan tiga kali teguran), Youtube juga menghapus video di mana dia bersimpati dengan para perusuh Capitol. (Fandi Permana)
SUMBER ARTIKEL : WARTAKOTALIVE