Mulai Temui Titik Terang Penyelidikan Berhasil Ungkap Pasien Nol Covid-19, Gejala Awal November 2019

Penyidik mengatakan bahwa mereka telah memetakan siapa pasien pertama yang terjangkit Covid-19.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
SCMP/Jun Mai
Beberapa pasien yang terinfeksi dirawat di RS Jinyintan, Wuhan 

TRIBUNJAMBI.COM - Penyelidikan terkait dengan asal usul virus corona mulai menemui titik terang.

Penyidik mengatakan bahwa mereka telah memetakan siapa pasien pertama yang terjangkit Covid-19.

Ia adalah seroang wanita yang dinyatakan mengalami sakit dengan gejala Covid-19 pada November 2019 silam.

 Dari hasil penyelidikan, nama, usia sampai alamat si pasein nol Covid-19 sudah diketahui.

Apakah pencarian asal-usul virus corona akan mendapat jawaban. Begini hasil pencarian penyidik Covid-19

Ilmuwan dilaporkan tengah memburu seorang perempuan China berjuluk "Pasien Su", karena dia diyakini sosok pertama yang terinfeksi Covid-19.

Dalam pelacakan, wanita itu diketahui tinggal sekitar lima km dari Institut Virologi Wuhan, di mana virusnya diduga bocor dari sana.

Kabar itu disampaikan Gilles Demaneuf, ilmuwan data yang bekerja tim detektif DRASTIC menyelidiki asal usul virus corona.

Berdasarkan data yang dikumpulkan DRASTIC, "Pasien Su" sakit dengan gejala mirip Covid-19 dan dilarikan ke Rumah Sakit Rongjun di Wuhan pada November 2019.

Sejauh ini, kasus pertama virus corona yang diterima Badan Kesehatan Dunia (WHO) dari China bertanggal 8 Desember.

Baca juga: Curiga Saat Pernikahan Anaknya, Mempelai Pria Peras Harta Calon Mertuanya Selama 2 Tahun Rp 2 Miliar

Kepada Mail on Sunday, Demaneuf mengatakan mereka berhasil mendapatkan nama, usia, hingga alamat pasien nol corona.

"Alamatnya terletak di sebelah stasiun nomor 2, tidak jauh dari Rumah Sakit Tentara Pembebasan Rakyat yang merawat kasus awal lainnya," kata Demaneuf.

Penemuan DRASTIC tersebut terjadi setelah Beijing mendapat tekanan untuk menjelaskan asal usul corona.

Dilaporkan Daily Mirror Senin (31/5/2021), Inggris yakin terdapat peluang besar virus itu berasal dari Institut Virologi Wuhan.

Selain itu, Presiden AS Joe Biden juga menyerukan agar Badan Kesehatan Dunia (WHO) membuat penyelidikan baru.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved