Satu Korban Kapal KM Wicly Jaya Sakti Belum Ditemukan, Pencarian di Area Sekitar Pulau Berhala

Pencarian satu korban yang belum ditemukan akan dilakukan oleh tim SAR, dengan menyisir ke wilayah sekitaran Pulau Berhala, menggunakan dua boat dari

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Evakuasi korban Kapal KM Wicly Jaya Sakti yang tenggelam di Tanjabtim. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pencarian satu korban tenggelamnya Kapal KM Wicly Jaya Sakti kembali dilanjutkan hari ini, Selasa (25/5).

Seperti diketahui Kapal KM Wicly Jaya Indah dihantam ombak, pecah dan tenggelam di perairan Tanjab Timur pada Sabtu (22/5/2021) lalu sekitar pukul 06.00 WIB.

Kapal KM Wicly Jaya Sakti membawa 26 penumpang dan ABK

Pencarian satu korban yang belum ditemukan akan dilakukan oleh tim SAR, dengan menyisir ke wilayah sekitaran Pulau Berhala, menggunakan dua boat dari Polairud dan Basarnas.

Tim SAR saat telusuri area Pulau Berhala untuk mencari korban tenggelam dari insiden Kapal KM Wicly Jaya Sakti.
Tim SAR saat telusuri area Pulau Berhala untuk mencari korban tenggelam dari insiden Kapal KM Wicly Jaya Sakti. (ist)

Hal ini eperti yang disampaikan Kepala Basarnas Provinsi Jambi Al-Hussain, pencarian terhadap satu korban yang belum ketemu mereka turunkan tim pencarian masih di sekitar area Pulau Berhala.

"Karena, dari hasil operasi tim kita sebelumnya rata-rata terhadap korban berhasil ditemukan di sekitar pulau berhala,"kata Al-Hussain.

Ia juga mengatakan, tim pencarian sudah berangkat dari Nipah Panjang menuju daya barat Pulau Berhala, mengarah ke timur, kemudian mengarah ke Utara tim nya akan standbay di pulau berhala dan kembali menyusuri arah selatan menujunya Nipah Panjang sambil lakukan penyisiran.

Korban yang belum ditemukan dan masih dalam pencarian bernama Berliana Meilani 12 tahun alamat Nipah Panjang.

Pada pencarian kemarin, Senin (24/5) ditemukan dua korban.

Dua korban yang ditemukan pada operasi kemarin, sudah dirilis oleh Tim DVI Polda Jambi, datanya sebagai berikut.

1. Bilqis Ramadania usia 5 tahun alamat Nipah Panjang.

2. Dina Permata Sari 18 tahun dengan alamat Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.

Baca juga: Anak Korban Kekerasan Ayah Kandung Dirawat Sementara Kapolres Tangsel, Kondisi Psikologinya Membaik

Baca juga: Hari Keempat Pencarian Satu Korban KM Wicly, Tim SAR Masih Telusuri Area Pulau Berhala

Kapal KM Wicly Jaya Sakti Ternyata Kapal Kargo

Terungkap jika Kapal KM Wicly Jaya Sakti ternyata kapal barang, namun kapal ini malah mengangkut penumpang.

Pelanggaran aturan itu diungkap pihak Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Nipah Panjang.

Terkait Kapal KM Wicly Jaya Sakti yang mengangkangi aturan saat melakukan pelayaran ke Dabo, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau ini, pihak pelabuhan melakukan penyelidikan.

Kepala Sabandar, Anhar saat dikonfirmasi mengatakan Kapal KM Wicly sebelum tenggelam awalnya berangkat dari Talang Dulu Kota Jambi dengan tujuan Dabo Singkep.

Namun dalam perjalanan kapal mampir terlebih dahulu ke Nipah Panjang mengambil penumpang.

Setelah itu berlanjut ke Sungai Lokan mengambil penumpang.

Namun tepat di tengah laut kapal langsung tenggelam setelah dihantam ombak.

"Seharusnya kapal sampai di Nipah Panjang melapor ke Sabandar, tetapi pihak kapal tidak melapor dan secara diam-diam mengangkut penumpang," ujarnya.

Anhar mengatakan, kapal yang mengangkut penumpang seharusnya mengangkut muatan barang saja dan terkait masalah pelanggaran nanti ada penyelidikan lebih lanjut.

"Kalau Kapal bawa penumpang berarti ada tempatnya,seperti WC, ada kamar dan inikan kapal kargo," jelasnya saat diwawancarai media Senin (24/5/2021).

Anhar menyebutkan, terkait undang undang pelayaran menentukan tetika kapal barang dibawa penumpang itu sudah menyalahi aturan tentunya sudah pelanggaran dan jika dikaji salah benarnya akan diselidiki lagi.

"Untuk saat ini sudah sudah melanggar aturan dan akan diselidiki lagi," katanya.

Diketahui, pada Sabtu (22/5/2021) sekitar pukul 06.00 wib, kapal KM Wicly Jaya Sakti bermuatan barang dan penumpang.

Sebanyak 26 orang tenggelam di tengah laut perairan Tanjung Jabung Timur. Dari 26 penumpang dan ABK yang ikut, sebanyak 18 orang selamat dan 8 orang dinyatakan hilang.

Hingga Minggu kemarin 5 penumpang yang hilang ditemukan dan dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Telkomsel Resmi Jadi Operator Seluler Pertama yang Menggelar Jaringan 5G di Indonesia

Baca juga: Bidan Imas Ditusuk Suaminya Sendiri Saat Memeriksa Pasien, Pelaku Marah Karena Tak Mau Diajak Cerai

Penumpang kapal KM Wicly Jaya Sakti yang tenggelam di perairan Tanjab Timur, Syarifah Zarima sangat bersyukur berhasil selamat dari maut.
Penumpang kapal KM Wicly Jaya Sakti yang tenggelam di perairan Tanjab Timur, Syarifah Zarima sangat bersyukur berhasil selamat dari maut. (tribunjambi/zulkifli)

Kesaksian Penumpang KM Wicly Jaya Sakti

Satu di antara penumpang kapal KM Wicly Jaya Sakti yang tenggelam di perairan Tanjab Timur, Syarifah Zarima (24) sangat bersyukur berhasil selamat dari maut.

Syarifah Zarima menceritakan, pada Jumat malam (21/5/2021), Ia bersama naik KM Wilcy Jaya Sakti dari Kecamatan Nipah Panjang bersama Ibu Kandungnya tujuan Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Namun, saat keluar perairan Sungai Lokan, Kecamatan Sadu, Badai dan hujan deras dan ditambah gelombang tinggi dan kapal hanya bisa berdiam dan berputar-putar sampai dihantam ombak.

"Sabtu pagi, sekitar pukul 02.00wib, cuaca mulai badai dan hujan deras sehingga kapal saya tumpangi berputar-putar," ujarnya.

Syarifah mengatakan, di lokasi kejadian tepatnya di tengah laut, kapal mendadak berhenti, ombak yang terlihat besar langsung menghantam samping kapal sebanyak tiga kali sampai ombak masuk ke dalam kapal dan membuat kapal sampai tenggelam.

"Saat sebelum tenggelam, kapal awalnya miring ke samping dan tepat sekitar pukul 06.00 wib kapal langsung tenggelam akibat dihempas ombak," jelasnya.

Dia menambahkan, saat kapal mulai tenggelam, dia memanjat sisi sebelah kapal yang belum tenggelam hingga sampai menuju ruang kapten kapal.

Sedangkan penumpang yang lain sudah ada di laut terombang ambing sambil menunggu bantuan pertolongan.

"Semua penumpang kapal hanya bisa menyelamatkan diri sendiri dengan pelampung seadanya baik itu kasur, Galon dan lainnya sambil menunggu ada pertolongan," katanya.

Tidak sampai disitu, setelah 10 menit kapal tenggelam KM TB Sabang 21 lewat melintas wilayah Tanjab dari Jakarta menuju Kepulauan Riau dan saat melintas itu juga melihat kapal tenggelam lalu mendekati Kapal dan menyelamatkan para penumpang.

"Saya sempat teriak minta tolong dan beruntung berkisar 10 menit, sebuah kapal menolong saya dan para korban lainnya, setelah itu dibawa ke Kecamatan Kuala Jambi," katanya.

Ia sangat berterimakasih banyak atas bantuan kapal yang sudah menolong para penumpang dengan selamat dan dua juga awalnya trauma saat kejadian.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved