Femalenial

Dinda Anggun Eka Saputri, Mahasiswi Unja Ini Paparkan Dampak Positif dan Negatif Selama Daring

Pembelajaran secara online telah berlangsung sekitar 1 tahun lebih dan meskipun saat ini sudah ada yang sekolah tatap muka, namun masih ada juga yang

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
ist
Dinda Anggun Eka Saputri 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Semenjak masa pandemi Covid-19, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang segala proses pembelajaran tidak dilaksanakan secara offline melainkan secara online.

Pembelajaran secara online telah berlangsung sekitar 1 tahun lebih dan meskipun saat ini sudah ada yang sekolah tatap muka, namun masih ada juga yang melaksanakan pembelajaran online.

Menurut pandangan Dinda Anggun Eka Saputri yang kerap disapa Dinda, sebagai mahasiswa pendidikan kimia Universitas Jambi, selama proses pembelajaran online 1 tahun terkahir memiliki dampak positif dan negatif. Sebagai mahasiswa ia juga menawarkan solusi.

"Menurut saya sebagai mahasiswa FKIP, selama proses pembelajaran dengan metode online tentu saja ada dampak positif dan negatifnya," jelas Dinda.

Dampak positif pembelajaran secara online, siswa maupun mahasiswa memiliki metode belajar yang lebih variatif dan tidak monoton, selain itu siswa dan mahasiswa juga dapat lebih mengeksplorasi pengetahuan.

Selama proses pembelajaran online mahasiswa juga dapat memanfaatkan waktu belajar di rumah dengan mengikuti webinar atau mendapatkan ilmu baru secara gratis dari berbagai platform atau event instansi yang beredar.

"Dampak positifnya seperti sistem pembelajaran lebih variatif, secara tidak lagsung juga baik siswa maupun mahasiswa lebih mengeksplorasi pengetahuan khususnya pengetahuan teknologi, selain itu pelajar juga dapat mengikuti webinar ataupun mendapatkan ilmu baru secara gratis dari berbagai platform atau event instansi dan hal ini membuat pelajar maupun mahasiswa mendapatkan dan memahami sesuatu yang mungkin tidak ia dapatkan di sekolah atau kampus," ucapnya.

Meskipun begitu, pembelajaran dengan metode online juga tidak terlepas dari dampak negatif selama proses pembelajaran online diterapkan.

Kondisi sosial ekonomi siswa juga menjadi permasalahan dalam pembelajaran online, karena setiap siswa maupun mahasiswa memiliki kondisi sosial yang beragam.

"Selain kondisi sosial, kita mengetahui sendiri bahwa di Indonesia khususnya Provinsi Jambi masih memiliki kendala dalam pemerataan pendidikan terkhusus menghadapi dunia digitalisasi, salah satunya jangkauan jaringan tempat tinggal siswa yang beragam sehingga hasil pemahaman siswa juga berbeda," tambahnya.

"Selain itu, Masih banyak juga pengajar yang memang gagap teknologi, dalam adaptasi teknologi juga berpengaruh pada minat serta pemahaman siswa selama belajar daring," lanjutnya.

Dalam hal ini, ia menawarkan 3 solusi terkait pembelajaran :

1. Melakukan pembelajaran tatap muka dgn menggunakan sesi/shift dengan memperhatikan protikol kesehatan dan zona wilayah.

2. Mempermudah mahasiswa atau pelajar dalam tes antigen/swab yg difasilitasi pihak kampus.

3. Segera dilakukan vaksinasi oleh tenaga pendidik dan kependidikan di tingkat PTN.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved