Berita Internasional

BELUM Ada Kata Damai, Israel Kembali Kirim Serangan Udara dan Hamas Janjikan Lebih Banyak Roket

Konflik antara Israel dengan Hamas yang terjadi di tanah Palestina semakin menjadi-jadi dan tak ada yang menuju titik perdamaian satu dengan lainnya.

Istimewa
Foto : Tank Merkava Israel. 

Militer Israel turut mengatakan, militan telah menembakkan sekitar 3.350 roket dari Gaza.

Adapun serangan udara dan artileri Israel juga telah menewaskan sedikitnya 130 pejuang Palestina.

Dengan permusuhan regional paling sengit selama bertahun-tahun itu tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, bahkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak semua pihak untuk melindungi warga sipil.

Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri, kata Blinken.

Dia juga mengatakan, belum ada bukti yang diberikan oleh Israel atas dugaan bahwa Hamas beroperasi di luar gedung yang menampung outlet media - termasuk Associated Press yang berbasis di AS - yang hancur dalam serangan rudal Israel pada akhir pekan.

Pada Senin malam, Hamas pun membantah memiliki kantor di gedung itu, yang dikenal sebagai al-Jala.

"Ini adalah tuduhan palsu dan upaya untuk membenarkan kejahatan yang menargetkan menara sipil," ujar juru bicara Hamas Fawzi Barhoum dalam sebuah pernyataan.

Blinken dan pejabat AS lainnya menelepon ke Mesir, Yordania dan Uni Emirat Arab pada hari Senin.

Selain itu, utusan AS untuk wilayah Timur Tengah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Mesir dan mediator PBB juga meningkatkan upaya diplomatik. Sementara, Sidang Umum PBB akan bertemu untuk membahas kekerasan pada hari Kamis.

Baca juga: Israel Tak Mau Kompromi, Gedung Ini Habis Dibombardir Jet Tempur, Qatar Kini Ikut Meradang

Baca juga: Logistik PSU Pilgub Jambi Diberangkatkan dari KPU, Dilepas Pj Gubernur Jambi

Baca juga: Sebanyak 1.776 Personel TNI-Polri dan Linmas Siap Amankan PSU Pilgub Jambi

Terlepas dari kesibukan mediasi AS, pemerintah AS juga menyetujui potensi penjualan senjata berpemandu presisi ke Israel dengan nilai US$ 735 juta.

Sumber dari Kongres AS mengatakan pada hari Senin bahwa anggota parlemen diharapkan tidak keberatan dengan kesepakatan tersebut.

Hamas memulai serangan roketnya Senin lalu setelah terjadi ketegangan selama berminggu-minggu terkait kasus pengadilan untuk mengusir beberapa keluarga Palestina di Yerusalem Timur.

Aksi Hamas pun juga dilatarbelakangi oleh aksi pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid al-Aqsa di kota itu, selama bulan ramadhan.

Warga Palestina juga menjadi sangat frustrasi dengan kemunduran aspirasi mereka untuk merdeka dan diakhirinya pendudukan Israel dalam beberapa tahun terakhir.

Berita lainnya seputar Israel

Berita lainnya seputar Hamas

SUMBER: KONTAN

Sumber: Kontan
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved