SPG Susu Dianiaya Pacar
Pria Penganiaya SPG Susu di Jambi Telah Siapkan Pisau Sebelum Bertemu Korban
Kini terungkap, pisau itu telah disiapkan Okta pelaku dari rumah sebelum datang spg susu bernama yohana di mal jamtos.
Penulis: HR Hendro Sandi | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pria bernama Okta pelaku penganiayaan terhadap SPG susu di Kota Jambi kini mendekam di penjara.
Dia menganiaya SPG susu bernama Yohana menggunakan pisau.
Kini terungkap, berdasarkan pemeriksaan polisi, pisau itu telah disiapkan pelaku sebelum datang menemui korban.
Soal asal usul pisau yang dipakai menusuk Yohana delapan kali itu diungkapkan Kapolsek Kota Baru, Kompol Afrito Marbaro, Jumat (14/5/2021).
"Kalau soal sajam (pisau), memang sudah dibawa dari rumah," ungkap Kapolsek.
Penganiayaan berupa penikaman berkali-kali itu dilakukan Okta di depan mal di Jalan Pattimura, Kota Jambi, pada Rabu (12/5/2021).
Namun Kompol Afrito Marbaro belum bersedia untuk memberikan keterangan lebih lanjut soal kasus ini.
Dia meminta agar bersabar, dan kasusnya nanti akan diekspos secara utuh.
"Nanti kita akan ekspos terkait kasus itu," kata dia saat dikonfirmasi Tribun.
Kapolsek memastikan hingga kini tersangka masih mendekam di sel tahanan, dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Diberitakan seleumnya, seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai SPG susu di Kota Jambi, ditikam pacar berkali-kali hingga sekarat.
Perempuan cantik itu dianiaya pacar sendiri hingga delapan tusukan.
Akibatnya, SPG susu bernama Yohana itu sekarat dan dirawat di rumah sakit.
Tindakan penganiayaan terhadap pacar itu dilakukan Okta di depan banyak orang.
Saat itu suasana sedang ramai, banyak yang masuk dan keluar mal, untuk belanja kebutuhan lebaran.
Awalnya, Yohanan berjalan kaki menuju mal tempat dia bekerja sebagai SPG, sekitar pukul 13.00.
Baca juga: Kasus Penganiayaan SPG Susu di Jambi, Korban Ditikam Karena Cemburu, Pelaku Nyaris Diamuk Massa
Dia kemudian dihampiri Okta (28), warga Palembang, yang merupakan pacarnya.
Sembari menunggu mulainya shift kerja, mereka pun mengobrol di sana, di dekat pangkalan ojek.
Namun yang mereka obrolkan ternyata terkait dengan masalah dalam hubungan mereka berdua.
Korban sempat mencoba melarikan diri dari pelaku saat suasananya sudah memanas.
Namun Okta dengan mudah mendapatkan kembali Yohana dan langsung membabibuta menikamnya menggunakan pisau.
Korban akhirnya tidak berdaya, setelah mendapatkan delapan tikaman bagian lengan, punggung, dan kepala.
Ia mengalami pendarahan yang cukup serius, lalu dilarikan warga di sana ke rumah sakit terdekat.
Warga yang melihat aksi pelaku menikam Yohana pun emosi, dan langsung mengerumuninya.
Sejumlah warga mengeroyoknya hingga pria itu tidak berdaya.
Beruntung bagi Okta, polisi yang sedang berjaga di Pos PAM Operasi Ketupat, yang hanya belasan meter dari lokasi kejadian, langsung bergerak cepat.
Baca juga: Jadwal Gaji ke-13 Cair Usai Uang THR bagi PNS dan Anggota TNI Polri Diungkap Sri Mulyani
Ia diselamatkan dari aksi massa yang makin brutal itu, yang memukul dan menerjangnya.
Aipda Hariyanto, Personel Polresta Jambi yang ikut mengamankan pelaku, saat dikonfirmasi mengatakan pelaku dan korban memiliki hubungan asmara.
Dia menyebut pelaku langsung dibawa di Mapolsek Kotabaru.
Aipda Hariyanto menjelaskan, pelaku nekat menikam korban lantaran menduga kekasihnya itu punya pacar lain, selain dirinya.
"Pengakuan pelaku, korban punya kekasih lain," kata Hariyanto, saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (13/5/2021).
Korban dan pelaku sudah berstatus duda dan janda.
Korban merupakan janda dan sudah memiliki dua anak.
Sementara pelaku juga berstatus duda, dan telah punya anak.
Pelaku mengaku tega dan gelap mata menikam korban lantaran tidak terima diselingkuhi pacarnya itu.
Pengakuan pelaku, ungkap Aipda Hariyanto, Okta rela tinggalkan anak dan istrinya demi mendapatkan cinta Yohana.
Namun ia menelan pil pahit, sebab korban ternyata tidak tulus kepadanya, dan menjalin cinta dengan pria lain.
Hingga puncak emosinya pecah pada Rabu (12/5/2021) siang.
Okta pun gelap mata, menikam korban delapan kali hingga dilarikan ke rumah sakit.
Kini, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan mendekam di balik jeruji.
Setelah Okta menganiaya Yohana, nyaris saja pria 28 tahun itu tewas diamuk massa.
Beruntung polisi mengevakuasinya dari kerumunan warga yang emosi di depan mal tersebut.
"Kami dari petugas sempat kewalahan karena sangat ramai warga yang mengepungnya," kata Hariyanto, yang merupakan Kasubdit III Pam Obvit Sat Sabhara Polresta Jambi, Kamis (13/5/2021).
Untuk membubarkan massa, agar polisi bisa evakuasi Okta, petugas mengeluarkan tembakan peringatan.
"Sudah sangat ramai, sehingga petugas mengeluarkan dua kali tembakan peringatan," ungkapnya. (*)
Baca juga: Pria Penganiaya SPG Susu di Kota Jambi Nyaris Babak Belur Dihajar Warga
Baca juga: Detik-detik SPG Susu di Jambi Ditikam Pacar Sendiri, Sebelumnya Pelaku & Korban Cekcok di Depan Umum