PW Ansor Jambi Berbagi, Juanda Ingatkan Kader Tidak Mudik dan Patuhi Protokol Kesehatan
Para warga menerima zakat, mereka dari kalangan petugas kebersihan, tukang ojek dan fakir - miskin
Penulis: Zulkipli | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Antusias warga sekitar silih berganti berdatangan ke sekretariat Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Jambi yang berlokasi di Jalan Cik Ditiro, nomor 41 C, Telanaipura, Kota Jambi Sabtu (8/5/2021).
Para warga menerima zakat, mereka dari kalangan petugas kebersihan, tukang ojek dan fakir - miskin. Ada juga dari kalangan keluarga Banser yang terdampak menurunnya perekonomian akibat pandemi Covid 19 yang masih berlangsung.
Sumbangan sembako dalam bentuk paket kebutuhan pokok, berupa beras, gula, tepung terigu, sirup dan sarung sebanyak 100 paket ini bersumber dari Sedekah dari pengurus dan alumni pengurus.
Juwanda, ketua PW GP Ansor Provinsi Jambi, mengatakan bantuan yang diserahkan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Apa lagi situasi pandemi Covid 19 dan bertepatan dengan momentun hari besar Islam, Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
"Kita akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1442H kali ini ditengah Pandemi Covid 19 yang masih berlangsung, kami berharap paket bantuan ini setidaknya bisa membantu memenuhi kebutuhan warga dalam merayakan hari besar Islam," katanya.
Juanda juga mengingatkan kepada kader PW Ansor dan Banser untuk tidak mudik. Sesuai dengan program pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran Covid 19.
"Kami mengingatkan untuk tidak mudik. Dan banyak pengurus sudah mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak mudik, semeoga ini menjadi contoh. Mudik bukan kewajiban, tapi berbagi terhadap sesama harus tetap diutamakan. Kita menunjukkan komitmen kita menjaga diri dan semoga terhindar dari penularan covid 19," kata Juanda.
Ia juga menyampaikan terimakasih kepada para alumni dan senior di PW GP Ansor yang sudah ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.
Kegiatan bertajuk PW GP Ansor Provinsi Jambi berbagi ini juga dilanjukan dengan berbuka bersama dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Diawali dengan pembacaan tahlil, tausiah oleh Ustadz Agustama selaku pengasuh Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor dilanjutkan dengan doa bersama agar warga Jambi terbebas dari pandemi Covid 19.
Kegiatan ini juga dihadirik ketua Dewan Penasehat PW GP Ansor Provinsi Jambi, As'ad Isma, Zostavia mantan ketua PC Sarolangun sekaligus dewan penasehat. Dan sahabat Sudirman mantan ketua Cabang PC Muaro Jambi, Imam Sibawaihi selaku mantan ketua PW GP Ansor Provinsi Jambi.
----------
Merefleksi Gerakan Pemuda Ansor di Jambi.
SELEPAS berbuka bersama, kegiatan buka bersama pengurus PW dan kader Banser dilanjutkan dengan sholat Isya Berjamaah.
Usai sholat berjamaah dan makan bersama. Tibalah momen yang dinanti sebagian kader. Mengenai sejarah panjang berjalan Ansor dan Banser sebagai organisasi yang masih konsisten mengawal keutuhan NKRI.
Dr As'ad Isma, ketua Dewan Penasehat PW GP Ansor yang tak telalah memberi semngat pada generasi Gerakan Pemuda Ansor Jambi membuka kisah dengan bercerita tetang sejarah dan eksistensi pemuda Ansor.
Mantan Ketua PW GP Ansor ini memulai kisahnya dengan Gerakan Pemuda Ansor yang lahir tahun 1934. Namun, jauh sebelum itu Pemuda Ansor telah aktif dalam perjuangan kemerdekaan.
"Ansor lahir 1934. Sebelum Indonesia hadir atau 11 tahun sebelum Indonesia lahir. Awal abad ke 20 Ansor sudah ada," katanya memulai petuahnya.
Suasana sejenak hening, para Banser muda pun terlihat menundukkan kepala. Khidmat mendengarkan kisah dimasa lalu dari tokoh Pemuda Ansor Provinsi Jambi ini.
Bang As'ad ia akrab disapa melajutkan ceritanya bahwa, Setiap priode sejara Pemuda Ansor selalu ada kontribusinya. "Cuma satu komitmen yang dijaga sejak dulu, Kontribusinya selalu tentang National State. Bingkainya cuma satu menjaga keuhutuhan Indonesia," ucapnya.
Karena dalam pemahaman Pemuda Ansor dan Banser, Indonesia didirikan para ulama. Dan ansor adalah bentengnya para ulama.
Di Jambi, mulai tahun 2003 PW Ansor Jambi mulai menata pengkaderan. Hal ini terus diregenerasikan sampai pada priode kepengirusan Juanda saat ini.
"Karena ini warisan ulama, GP Ansor akan tetap eksis. Gerakan akan tetap ada dimana-mana. Didesa dan kalangan pesantren,"katanya.
Ia mencontohkan Di Sungai Bahar misalnya, belum ada struktur kepengurusan pemuda Ansor dan Banser sudah ada. Uniknya ansor walaupun belum terbentuk bansernya sudah ada.
"Itu lah uniknya. Tidak ada yang menguruspun tetap eksis itulah karomahnya. Selagi masih ada kiai sebagai patronnya dan pondok pesantren sebagai basisnya. Gerakan Pemuda Ansor akan terus ada," katanya.
"Ansor dan banser adala pelayannya para kiai. Kita jangan khawatir gerakan Pemuda Ansor akan terus ada," sambungnya memberi motivasi pada pengurus.
Sebelum menutup nasehatnya, Dr As'ad Isma mengingatkan para pengurus GP Ansor dan Banser untuk tetap semangat. Menjalankan dan mengawal cita-cita para pendiri negeri ini.
"Jangan lelah ber-Ansor, ada berkah dari setiap langkah dalam mengurusi organisasi ini," pungkasnya.