Padahal Diajak Anies Baswedan Peresmian Gereja Baru, Tapi Kenapa Gus Miftah yang Dikafir-kafirkan?
Gus Mifah mengaku saat itu ia diajak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk meresmikan gereja baru.
TRIBUNJAMBI.COM - Gus Mifrah angkat bicara seusai video ceramahnya saat di sebuah gereja di Jakarta Utara viral.
Gus Mifah mengaku saat itu ia diajak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk meresmikan gereja baru.
Melalui video bersama Ahmad Sahroni, Gus Miftah menjelaskan kehadirannya.
"Kemarin kan ramai nih ceramah saya di gereja, padahal saya diajak Pak Gubernur terus gue disuruh orasi kebangsaan soal kerukunan, menurut gue kan itu biasa, ini kan Indonesia," ujarnya.
Gus Miftah mengatakan kehadiran dirinya di sana atas undangan dari pihak gereja.
Itu pun dia datang bersama beberapa tokoh lain, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gus Miftah menerangkan, dirinya saat itu diundang bersama dengan para tokoh lain.
Gus Miftah menjelaskan bahwa konteksnya saat itu bukan acara peribadatan.
Acara yang diberikan kepada saya pun judulnya orasi kebangsaan dalam rangka peresmian GBI, bukan dalam rangka peribadatan," imbuhnya.
Gus Miftah mengatakan gara-gara video tersebut, ia kini dikafir-kafirkan.
"Itulah bedanya dakwah sekarang dengan dakwah zaman dulu, dulu mengislamkan orang kafir, sekarang malah orang islam dikafir-kafirkan," ujar Gus Miftah sambil tertawa.
Diberitakan sebelumnya, closing statement atau pernyataan akhir yang disampaikan Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) dalam peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara pada Kamis (29/4/2021) membuat bergetar.
Baca juga: Proses Seleksi Masuk Unama di Jambi Dilakukan Secara Online, Ini Jadwal dan Link Pendaftaran
Baca juga: Bangun Transformasi Ekosistem Digital Berkelanjutan, Telkomsel Siapkan Teknologi Baru di Batam
Pesan tersebut seperti yang diunggahnya lewat akun instagramnya, @gusmiftah pada Jumat (30/4/2021).
Mengenakan blangkon hitam yang dipadankan dengan kemeja putih serta sarung berwana hitam, Gus Miftah menyampaikan narasi yang kuat serta pesan yang sangat mendalam tentang persatuan.
Menurutnya, walau umat Islam dan Nasrani berbeda keyakinan, semua umat beragama katanya diungkapkannya sejatinya bersaudara.
Mereka tetap mencinta walaupun berbeda tujuan.
Hal tersebut dibuktikannya lewat harmonisnya umat beragama yang beribadah di Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Gambir, Jakarta Pusat.
Kedua tempat ibadah itu katanya mampu berdiri saling berhadapan, menghilangkan perbedaan.
"Di saat aku menggenggam tasbihku dan kamu menggenggam Salibmu.
Disaat aku beribadah ke Istiqlal, namun engkau ke Katederal.
Di saat Bioku tertulis Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Biomu tertulis Yesus Kristus
Di saat aku mengucapkan Assalamualaikum dan kamu mengucapkan Salom.
Di saat aku mengeja Al-Quran dan kamu mengeja Al-Kitabmu.
Kita berbeda saat memanggil nama Tuhan
Tentang aku yang menengadahkan tangan dan kau yang melipatkan tangan saat berdoa.
Aku, kamu, kita.
Bukan Istiqlal dan Katederal yang ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan, namun tetap harmonis.
Andai saja mereka bernyawa, apa tidak mungkin mereka saling mencintai dan menghormati antara satu dan yang lainnya.
Terima kasih, Assalamualaikum, Salom," ujar Gus Miftah.
SUMBER: Tribun Jateng
Baca juga: Inilah 14 Hotel Murah di Kota Jambi Cocok Untuk Staycation Harga 100 Ribuan Lengkap Alamatnya