Terkuak Siapa Lily Sofia yang Trending Setelah Munarman Ditangkap, Sosok Istri Kedua?
Nama Lily Sofia trending di Twitter, Facebook dan YouTube pada Kamis (19/04/2021). Lily Sofia dibicarakan di media sosial seiring dengan ditangkapnya
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Lily Sofia trending di Twitter, Facebook dan YouTube pada Kamis (19/04/2021).
Nama Lily Sofia dibicarakan di media sosial seiring dengan ditangkapnya Munarman, kuasa hukum Rizieq Shihab.
Diketahui, Munarman ditangkap tim Densus 88 Antiteror Polri di kediamannya di Perumahan Modernhills, Pamulang, Tangerang Selatan pada Selasa 27 April 2021 sekitar pukul 15.00 WIB.
Munarman diduga terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Dilansir TribunNewsmaker.com ( Grup Tribun Jateng) dalam artikel berjudul Munarman Ditangkap Densus, Siapa Lily Sofia?
Di Twitter, nama Lily Sofia juga ramai dibahas.
Demikian juga di Facebook bahkan YouTube.
Di YouTube, melihat jam atau waktu konten diunggah, memang nama Sofia baru saja trending.
Namun semua konten yang beredar di media sosial belum merujuk pada kepastian siapa sebenarnya Lily Sofia.
Muncul juga foto Munarman dan sosok yang disebut-sebut Lily Sofia itu didesain mirip poster film Ada Apa Dengan Cinta dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra.
Dari berbagai sumber, Tribunjambi.com mengutip siapa sosok Lily Sofia ini.
"Itu istri keduanya pak haji Munarman," kata Ichwan Tuankotta yang merupakan salah satu Tim Advokasi Habib Rizieq dikutip, Kamis (29/4/2021).
Baca juga: Siapa Lily Sofia Sebenarnya, Sampai Dibuat Poster Mirip Film Ada Apa Dengan Cinta Sama Munarman
• Nasib Petugas Oknum Kimia Farma Pakai Rapid Antigen Bekas di Bandara Kualanamu, Erick Thohir: Tegas
Menurut Ichwan, Lily Sofia dengan Munarman sudah menjalin hubungan suami istri sejak 2008 silam. Keduanya dikaruniai satu orang anak.
"Sudah lama beliau sudah nikah dari tahun 2008. Dikaruniai satu orang anak," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ichwan menyatakan, kekinian keduanya masih berhubungan baik sebagai pasangan suami istri.
Ada pun istri pertama Munarman bernama Ana Noviana. Keduanya menikah pada 1996 lalu.
"Sampai saat ini masih berhubungan baik," tuturnya.
Berbagai isu yang beredar di media sosial hingga kini juga belum terkonfirmasi kebenarannya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim mengaku terkejut atas penangkapan eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
Sebab, tidak disangka Munarman yang pernah aktif di YLBHI, sempat menjadi tim pencari fakta Munir kemudian dicokok oleh Densus 88 atas dugaan keterlibatan kasus terorisme.

"Ternyata dia diduga kuat sebagai tokoh yang menggerakkan jaringan terorisme di Tanah Air," kata Luqman dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Rabu(28/4/2021).
Menurut Luqman, keterlibatan Munarman dalam jaringan terorisme merupakan fenomena memprihatinkan.
Ini menunjukkan jaringan radikalisme dan terorisme sudah menyusup kemana-mana.
"Tentu ini mengkhawatirkan. Karena itu, saya lihat sejak tersiar kabar penangkapan Munarman oleh Densus 88 kemarin sore, respons positif, apresiasi dan dukungan masyarakat terhadap Densus 88 luar biasa antusiasnya," ujar Luqman.
Dia menegaskan terorisme merupakan kejahatan luar biasa.
Terorisme merusak kedamaian dan ketertiban masyarakat.
Karena itu, Luqman menilai Densus perlu memproses siapapun yang diduga terlibat terorisme.
Tentu dengan dasar bukti permulaan yang cukup.
Baca juga: VIDEO 7 Orang Tambahan Klaster Keluarga Besar Terpapar Covid-19 di Kota Jambi
Baca juga: Leana Luncurkan Busana Muslim Untuk Ibu Menyusui Agar Tetap Tampil Stylish dan Modis
"Densus 88 Antiteror Polri sudah terbukti bekerja profesional, tegas dan tanpa pandang bulu melakukan penindakan kejahatan terorisme di tanah air," kata Luqman.
Luqman menambahkan, karena makin canggihnya teknologi yang digunakan jaringan terorisme, maka peran aktif masyarakat,
terutama untuk segera melaporkan jika ada kegiatan atau pihak yang dicurigai di lingkungan sekitar akan sangat membantu Polri.
"Penangkapan Densus 88 Antitetor Polri terhadap terduga teroris Munarman menjadi bukti Polri tidak tebang pilih dalam pemberantasan tindak pidana terorisme," kata Luqman.
Luqman Hakim menilai sikap Polri ini sudah sejalan dengan perintah undang-undang.
"Sampai kapanpun Polri tidak boleh tebang pilih.
Siapa pun yang terlibat dalam tindak pidana terorisme harus ditindak tegas," katanya.
Sebagian Artikel Sudah Tayang di Tribunnews