Pembacokan di Mayang
Kronologis Korban Pembacokan di Mayang Selamat dari Maut, Bermodal Kursi Kayu Selamatkan Diri
Hal tersebut juga terlihat dari rekan CCTV toko miliknya, dalam rekaman tersebut, sabetan golok yang diarahkan ke padanya terhalang oleh kursi.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hendiyanto (35) alias Hendi alias Pudek, pengusaha ikan hias korban pembacokan di Mayang Mangurai, Kota Jambi, Selasa (27/4/2021) sore menjelaskan dirinya lolos dari serangan yang dilakukan temannya tersebut.
Saat kejadian, ia sedang duduk dan bermain android, namun, tiba-tiba pelaku yang diketahui bernama Rudi, tiba-tiba turun dan berlari dari sepeda motor.
Pelaku mengejar dirinya, dan langsung menebaskan golok sekira 30 cm ke arahnya. Golok tersebut sudah dibawa pelaku, dan disimpan di pinggangnya.
Saat itu, Hendi langsung diserang secara brutal, belasan sabetan golok diarahkan secara membabibuta ke arahnya.
Untuk menangkis serangan tersebut, Hendi spontan mengangkat sebuah kursi kayu.
Hendi menjelaskan secara detail, bagaiman ia menahan serangan pelaku. Kursi tersebut menjadi pertahanan terakhirnya, untuk terhindar dari bacokan pelaku.
Hal tersebut juga terlihat dari rekan CCTV toko miliknya, dalam rekaman tersebut, sabetan golok yang diarahkan ke padanya terhalang oleh kursi.
Bahkan, kursi tersebut juga terlihat sompel, akibat sabetan golok pelaku.
"Saat itu, aku langsung angkat kursi bang, jadi bisa saya tangkis," kata Hendi, saat ditemui di ruang perawatan Rumah Sakit Mayang Medical Center (MMC), Rabu (28/4/2021) pagi.
"Kalau tidak karena kursi itu, sudah lewat 'mati' saya bang," bilangnya.
Meski selamat dari serangan tersebut, Hendi kini harus dirawat di Rumah Sakit MMC, tangan bagian kirinya kena bacok, hingga mengalami patah, dan menjalani operasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, motif pembacoakan terhadap Hendi karena hubungan asmara, diduga pelaku cemburu.
Pelaku cemburu, mantan kekasihnya ada hubungan spesial dengan korban.
"Dia salah paham, dia pikir saya ada hubungan sama mantan pacar dia, padahal tidak," bilang Hendi.
Namun, Hendi tidak menghiraukan hal tersebut, dan memilih memblokir kontak pelaku.
Hal tersebut ia lakukan, dan tidak ingin memperbesar masalah, pasalnya, ia mengaku pelaku hanya salah paham, dan ia tidak memiliki hubungan spesial dengan mantan kekasih pelaku.
"Dia sudah sering intimidasi dari semua medsos dan SMS, dia menuduh aku ada hubungan dengan mantannya, padahal tidak ada," kata Hendi.
Puncak permasalahan keduanya terjadi pada tanggal 4 April 2021 lalu, dimana korban sudah tidak sabar dengan teror yang dilakukan pelaku.
Ia mengatakan kepada korban untuk menyelesaikan permasalahan keduanya.
"Saya bukalah blokir semua, dan mau ngajak dia menyelesaikan masalah ini," bilang Hendi.
Namun, tepat pada Selasa sore kemarin, pelaku datang bersama satu orang temannya, dengan mengendarai sepeda motor.
Saat itulah keributan keduanya terjadi, pelaku secara membabibuta menebas senjata tajam jenis golok ke arah korban yang sudah ia simpan di pinggangnya.
Meski sempat melakukan perlawanan, dengan sebuah kursi kayu, namun korban tidak berbuat banyak.
Tangannya terkena sabetan golok korban sekira dua kali, hingga mengalami patah tulang, dan dilakukan operasi.
Beruntung, korban berhasil melarikan diri ke arah luar toko miliknya, dan berlindung ke toko yang berada disebelahnya.
Melihat kondisi yang sudah mulai ramai, pelaku akhirnya langsung melarikan diri.
Hingga berita ini diturunkan, tribun masih mencari keterangan dari pihak Kepolisian.
Baca juga: Dewan Soroti PAD dan Pariwisata di Merangin, Al Haris: Jadi Bahan Evaluasi Wujudkan Visi Misi
Baca juga: BREAKING NEWS Sempat Kabur Usai Tabrak Sepeda Motor di Tebo, Sopir Bus PT ANS Diamankan Polisi
Baca juga: Promo Giant Hari Ini 28 April 2021 Harga Hemat Hingga 40% Beragam Produk dan Harga Spesial