Disebut Preman, Video Munarman di Tv One 2013 Lalu Kembali Viral Setelah Ditangkap Densus 88

Video Munarman beberapa tahun lalu kembali viral setelah dia ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Editor: Teguh Suprayitno
CAPTURE MATA NAJWA
Aksi tak terpuji Munarman saat di acara Tv One 2013 lalu kembali viral. 

Sementara Munarman masih berbicara, "Anda kelewatan, Anda diam kalau saya lagi ngomong," ujarnya.

Aksi Munarman ini langsung menghebohkan para pengguna Twitter.

Sejumlah pengguna Twitter langsung berkicau mengecam tindakan tidak terpuji ini.

Bahkan, ada yang menyebar foto dan video saat insiden penyiraman terjadi.

Merespons insiden ini, tvOne, melalui akun @akipagi_tvone, menyampaikan permintaan maaf.

"Segenap crew apa kabar Indonesia memohon maaf kepada pemirsa atas kejadian tidak terduga yang baru saja terjadi," demikian tulis akun tersebut.

Sementara itu, melalui akun Twitter-nya, @tamrintomagola, Tamrin menyatakan tak mau melayani preman.

"Biarkan publik yg menilai n beri hukuman sosial yg setimpal. Sy tdk mau melayani preman," tulisnya setelah acara berlangsung.

Munarman
Munarman (CAPTURE MATA NAJWA)

Anggap Intelektual Sampah

Munarman sendiri mengaku tak menyesal atas tindakannya tersebut.

Menurut Munarman, aksinya itu dilatarbelakangi argumentasi Tamrin yang sudah keluar dari substansi perdebatan tentang pelarangan sweeping di tempat hiburan malam selama bulan Ramadhan.

"Saya memang melakukan itu karena argumentasinya sudah di luar konteks. Saya anggap dia itu intelektual sampah," kata Munarman saat dimintai tanggapannya, seperti dilansir Kompas.com.

Hanya, Munarman mengatakan, dirinya akan mempertanggungjawabkan tindakannya tersebut.

Dia mengaku siap bila masalah tersebut diperpanjang sampai ke ranah hukum.

"Saya akan ladeni dia, saya tidak takut. Karena dalam diskusi itu, argumentasinya ngawur. Makanya, dia saya sebut intelektual sampah," tegas Munarman lagi.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved