Benarkah Ada 10 WNI yang Terpapar Virus Corona Jenis Baru B1617 di India? Begini Kata Kemenkes
Sementara Indonesia mewanti-wanti masuknya varian baru, menyusul masuknya sejumlah warga India ke Indonesia.
"Dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang terpapar Covid-19 usai menjalani tes swab PCR," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Senin (26/4/2021).
Yusri merinci dua nama tersebut, yakni Dikky Faisal (45) dan Soni Mahtani (21).
"Mereka sekarang dirujuk ke Rumah Sakit Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara per hari ini," kata Yusri.
Kemudian, satu orang WNI lain dipindahkan ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran.
Itu dilakukan sebab yang bersangkutan tak punya cukup biaya menjalani karantina di hotel.
Diketahui, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan pemerintah telah mengantisipasi adanya warga negara asing (WNA) asal India yang mendatangi ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Antisipasi kedatangan WNA asal India itu lantaran negara anak benua itu tengah dihantam tsunami Covid-19.
Hal tersebut dikhawatirkan akan menjadi sumber penularan.
Namun demikian, ia memastikan tidak ada kegiatan eksodus WNA asal India ke Indonesia.
"Polda Metro Jaya mengantisipasi kedatangan warga negara asing khususnya warga negara India. Yang perlu saya tekankan disini tidak ada eksodus warga negara India ke Indonesia khususnya ke Jakarta," kata Fadil di Jakarta, Sabtu (24/4/2021).
Ia kemudian menjelaskan setidaknya ada 160 orang berangkat dari Bandara Internasional Chennai India menuju ke Jakarta.
Baca juga: Tangis Pecah 3 Istri Awak KRI Nanggala Ditinggal saat Hamil Tua, Ada yang Pingsan dan Masih Menunggu
Namun, seluruhnya telah teridentifikasi.
"Adapun 160 orang yang berangkat dari Chennai menuju Jakarta semuanya sudah teridentifikasi dan semuanya sudah diisolasi," jelasnya.
Adapun WNA India yang dinyatakan negatif akan tetap menjalankan isolasi mandiri selama 14 hari di Hotel Holiday Inn, Tamansari. Sedangkan yang positif akan diisolasi di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Tim sudah bekerja. Jika ada pelanggaran hukum, tim penegakan hukum seperti yang dijelaskan akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum agar keselamatan masyarakat menjadi utama dan tetap dilaksanakan dengan baik di masyarakat," pungkasnya.