Video Anak Usia 7 Tahun Koma Setelah Dibanting 27 Kali saat Latihan Judo, Mengalami Kerusakan Otak
Paman Huang berada di studio Judo bersamanya dan mengamati bahwa Huang mual dan tidak sehat selama pelajaran.
TRIBUNJAMBI.COM - Melansir dari World Of Buzz, diketahui, pukul 7 malam pada tanggal 21 April, seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun bernama Huang menghadiri pelajaran Judo.
Ia hanya mengikuti pelajaran selama dua minggu dan total delapan kali sebelum peristiwa itu menimpa dirinya.
Paman Huang berada di studio Judo bersamanya dan mengamati bahwa Huang mual dan tidak sehat selama pelajaran.
Pamannya memberi tahu pelatih Judo yang berusia 68 tahun itu tentang kondisi anak tersebut, tetapi dia menepisnya dan mengatakan bahwa Huang pasti sudah makan banyak sebelum menghadiri kelas.
Menurut Liberty Times Net, pelatih kemudian diduga meminta dua anak laki-laki senior untuk menggunakan anak berusia tujuh tahun itu untuk latihan melempar.
Baca juga: 6 SHIO yang Sangat Hoki dan Diberkahi Keberuntungan Selasa 27 April 2021, Keuangan Kerbau Meningkat
Baca juga: Pakai Batik Jambi, Hari Putra Gunakan Kesempatan Memperkenalkan Budaya Jambi
Baca juga: Anak Punk Kembali Berkeliaran di Sengeti, Pabung Sebut Akan Lakukan Pembinaan Bersama Dinas sosial
Anak laki-laki usia 7 tahun dinyatakan koma setelah dibanting berkali-kali saat latihan judo. (world of buzz)
Selama setiap lemparan, Huang memohon agar mereka tidak melakukannya karena kaki dan kepalanya kesakitan.
Kemudian pelatih tersebut telah meminta Huang untuk berdiri dan jika dia tidak melakukannya, maka pelatihlah yang akan melemparkannya ke tanah.
Tidak diketahui apa yang terjadi setelah itu, tetapi pelatih kemudian diduga terus melempar bocah lelaki itu sekitar enam hingga tujuh kali ke lantai.
Huang telah kehilangan kesadarannya saat itu karena anak laki-laki lain telah melemparkannya sekitar 20 kali sementara pelatihnya melemparkannya sekitar tujuh kali, sehingga jumlahnya menjadi 27 kali.
Pelatih kemudian membawa bocah itu ke pamannya dan pada saat itu, bocah itu sudah menjadi pucat dan matanya memutar.
Saat ditanyai, sang pelatih hanya mengatakan bahwa bocah itu pura-pura pingsan.
Paman Huang kemudian menelepon ambulans dan bocah itu dilarikan ke rumah sakit.
Ketika Huang tiba di rumah sakit, para dokter melakukan operasi darurat padanya.