Kronologi dan Fakta Penembakan KKB Papua yang Menewaskan Kepala BIN, Ditembak saat Patroli
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Papua, menembak Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha.
TRIBUNJAMBI.COM - Aksi KKB Papua makin merajalela. Tak hanya pejabat, sipil juga jadi sasaran penembakan kelompok bersenjata ini.
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Papua, menembak Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Gusti Putu Danny Nugraha.
Akibat tembakan itu, Brigjen Gusti Putu Danny gugur. TNI pun menduga, aksi tersebut didalangi KKB pimpinan Lekagak Tenggenen.

Kronologi Penembakan
Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto menyampaikan, Danny gugur saat terlibat kontak tembak dengan KKB.
Kontak tembak terjadi ketika tim patroli Satgas BIN bersama dengan Satgas TNI dan Polri tengah melakukan perjalanan menuju Kampung Dambet.
Pada pukul 15.50 WIT, Satgas BIN, Satgas TNI, dan Polri dihadang KKB sehingga terjadi saling tembak di sekitar gereja Kampung Dambet.
"Akibat kontak tembak tersebut Kabinda Papua tertembak dan gugur sebagai pahlawan di lokasi kejadian," ujar Wawan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/4/2021).
Baca juga: TERNYATA 53 Awak KRI Nanggala 402 Sudah Mau Menyelamatkan Diri Tapi Gagal, Pakaian Selam Sudah Siap
Baca juga: Ikatan Cinta Senin 26 April 2021 - Elsa Pusing dengan Riki, Nasib Andin? Al Selamatkan Istrinya?
Wawan mengatakan, kehadiran Kabinda Papua di Kampung Dambet merupakan dalam rangka observasi lapangan guna mempercepat pemulihan keamanan pasca-aksi brutal KKB di wilayah tersebut.
Kunjungan pimpinan tertinggi BIN Papua di lapangan juga sebagai upaya untuk meningkatkan moril dan semangat kepada masyarakat yang selama ini terganggu akibat kekejaman dan kebiadaban KKB.
Berikut ini fakta lengkapnya:
1. Diduga diserang KKB Lekagak Tenggenen
Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono mengatakan, pelaku diduga anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
"Dari laporan yang saya terima pelaku penembakan terhadap korban berasal dari kelompok Lekagak Telenggen," katanya dilansir dari Antara.