Pentingnya Pendidikan Multikultural di Indonesia
Pendidikan multikultural di Indonesia ini sangat penting dalam mewujudkan dan mengembangkan potensi seseorang untuk dapat mengendalikan diri
TRIBUNJAMBI.COM – Pendidikan merupakan suatu upaya sadar, terencana untuk dapat mewujudkan suasana pembelajaran dan proses pembelajaran.
Tujuannya agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, untuk bisa memiliki kekuatan spiritual agama, pengendalian diri, kepribadian, ketrampilan, kebiijaksanaan, kecerdasan masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan juga sebagai proses pembangunan memperoleh sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pengembangan kemampuan sosial dan pribadi yang terbaik serta terjalinnya hubungan yang kuat antara individu dengan masyarakat dan lingkungan budaya sekitar.
Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan negara besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 271 juta jiwa, memiliki sumber daya alam yang melimpah, wilayah yang luas, kaya budaya serta bahasa yang sangat beragam.
Kondisi multikultural ini merupakan kekuatan bagi Indonesia, sekaligus juga memiliki potensi konflik atas keberagaman tersebut, sehingga dibutuhkan pendidikan multikultural.
Sleeter dan Grant, dalam buku Making Choice for Multicultural Education, File Approaches to Race, Class, and Gender terbit tahun 1988 mengatakan pendidikan multikultural merupakn pendidikan yang berlandaskan asas dan prinsip konsep multikulturalisme, yang terdiri dari konsep keberagaman yang mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan seseorang yang dikaitkan dengan ras, gender, status dan agama yang didasarkan pada nilai dan paham demokratis yang dapat mebangun pluralisme budaya dalam usaha memerangi prasangka dan diskriminasi.
Pendidikan multikultural di Indonesia ini sangat penting dalam mewujudkan dan mengembangkan potensi seseorang untuk dapat mengendalikan diri, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, cerdas dan terampil, berakhlak mulia, dan berkepribadian.
Tidak hanya itu dengan adanya pendidikan dapat menciptakan seseorang agar dapat terbuka terhadap berbagai perkembangan saat itu dan keragaman di berbagai aspek di kehidupan modern, memiliki kepekaan yang tinggi terhadap sosial serta dapat membuat negara indonesia menjadi negara yang maju, adil dan sejahtera tanpa adanya perbedaan etnik, agama, ras dan budaya.
Kedua orang tua saya memiliki etnik yang sama, yaitu dari Jawa Tengah. Kedua orang tua saya dari Jawa merantau dan menetap untuk tinggal di Jambi.
Bahasa sehari-hari yang digunakan mereka ketika di rumah adalah bahasa Jawa. Namun juga sering menggunakan bahasa Jambi, karena sudah cukup lama tinggal dan menetap di Jambi.
Saya berkomunikasi dengan keluarga, teman-teman menggunakan bahasa Jambi karena saya lahir dan bertempat tinggal di Jambi bersama orang tua saya.
Tetapi dengan adanya penggunaan bahasa Jawa oleh orang tua saya di dalam kehidupan sehari-hari, saya juga mengetahui, mengerti, dan memahami bahasa Jawa meskipun tidak terlalu banyak.
Banyak persepsi orang mengenai etnik atau suku Jawa ini dikenal dengan orang yang sopan santun, ramah, lemah lembut.sederhana dan banyaknya larangan seperti mitos.
Sebelumya kita mengetahui bahwa etnik dari Tapanuli atau Sumatera Utara pada umumnya, terkenal keras.
Universitas Jambi dan University of Ljubljana Slovenia Resmi Jalin Kerja Sama |
![]() |
---|
Bahas Hukum dan Perda, Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto jadi Pemateri Kuliah Umum FH Unja |
![]() |
---|
Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto Jadi Pemateri Kuliah Umum Mahasiswa Fakultas Hukum Unja |
![]() |
---|
Menlu Retno Marsudi Apresiasi Kerja Sama Universitas Jambi dengan University of Llubljana Slovenia |
![]() |
---|
6 Prodi Unggulan Universitas Jambi Tidak Buka Jalur Mandiri 2023, Peluang Lolos di SNBT Lebih Besar |
![]() |
---|