Ramadhan 2021
Membaca Surat Al Kahfi di Hari Jumat dapat Terhindar dari Fitnah Dajjal dan Disinari Cahaya Kebaikan
Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jumat.
TRIBUNJAMBI.COM - Hari Jumat adalah hari yang spesial bagi umat islam.
Ada banyak ibadah yang bisa dilakukan pada hari Jumat seperti bersedekah, bersolawat, memperbanyak doa dan membaca surat Al Kahfi.
Rasullulah SAW menganjurkan umatnya untuk membaca surat Al Kahfi di Hari Jumat atau malam Jumat.
عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jumat.”(HR Hakim dalam Al-Mustadrok).
Baca juga: Waktu Mustajab Agar Doa Mudah Dikabulkan Disaat Bulan Ramadhan
Dilansir dari Tribun Bogor artikel "5 Keutamaan Baca Surat Al Kahfi Setiap Malam Jumat dan Hari Jumat, Ini Hadist-hadistnya", berikut keistimewaan Membaca Surat Al kahfi :
1. Terhindar dari fitnah Dajjal
Umat islam yang membaca Surat Al Kahfi pada Hari Jumat akan menghindarkan dari fitnah Dajjal.
Nabi Muhammad SAW bahkan bersabda bahwa jika seorang manusia rajin membaca Surat Al Kahfi tidak hanya di hari Jumat saja maka dia akan terhindar dari fitnah Dajjal.
Dari hadist Ibnu Umar R.A, berkata:
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ سَطَعَ لَهُ نُوْرٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءَ يُضِيْءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَغُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
“Siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.” (HR. Abu Bakr bin Mardawaih)
Dajjal diketahui merupakan satu diantara tanda-tanda kiamat. Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa:
“Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar.” (HR Ahmad).
