Ramadhan

Apakah Tidur Seharian Dapat Membatalkan Puasa Ramadhan? Begini Hukum dan Penjelasannya

Merugi bagi seorang Muslim yang hanya tidur di bulan Ramadhan, tanpa melakukan hal bermanfaat lainnya.

Editor: Heri Prihartono
sheknows.com/ gettyimages
Ilustrasi 
 

TRIBUNJAMBI.COM - Merugi bagi seorang Muslim yang hanya tidur di bulan Ramadhan, tanpa melakukan hal bermanfaat lainnya.

Sebab di bulan suci Ramadhan tersebut seluruh amalan yang dilakukan mendapatkan pahala berlipat.

Kondisi tubuh yang terasa lemas saat puasa kerap dijadikan alasan untuk tidur sepanjang hari, usai makan sahur atau setelah shalat subuh hingga jelang berbuka.

Lantas, bagaimana hukum orang yang tidur sepanjang hari ketika puasa Ramadhan?

Benarkah batalkan puasa?

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr H Syamsul Hidayat menyebut orang yang tidur sepanjang hari saat puasa Ramadhan tidak membatalkan puasa.

Kendati demikian, tidur seharian ketika berpuasa bakal menurunkan nilai dari pahala yang didapat dari puasa tersebut.

"Ya puasanya tetap sah, insyaAllah, tetapi nilainya rendah," ujar Syamsul dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).

Seharusnya saat puasa Ramadhan harus diisi dengan kegiatan yang positif seperti salah satunya dengan ibadah.

"Misalnya dengan beribadah, baca Al Quran, mengkaji ilmu, bersedekah dan bekerja," ujar Syamsul lagi.

Bagi orang yang tidur seharian tersebut tak lebihnya hanya mendapat lapar dan haus seperti dijelaskan dalam sebuah hadis:

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan selain begadang." (HR. Ahmad).

Bagi seorang Muslim yang tengah berpuasa di bulan Ramadhan tetap diperbolehkan untuk tidur, namun dengan kadar secukupnya.

"Ya tidur tentu boleh tapi secukupnya, dan lebih banyak diisi kegiatan produktif dunia dan akhirat," kata Syamsul.

Dengan catatan tidak meninggalkan Shalat Wajib di sepanjang hari-hari tersebut.

Sementara itu, tidur dipahami sebagai salah satu hikmah penciptaan siang dan malam.

Allah menciptakan siang untuk menebar keberkahan di muka bumi dan malam untuk berkontemplasi istirahat.

Ini sudah diatur Islam dalam Firman Allah dalam Al Quran Surat Ar-Rum Ayat 23 "Di antara tanda-tanda-Nya yang agung yang menunjukkan kekuasaan-Nya dan keesaan-Nya, yaitu tidur kalian di waktu malam dan tidur kalian di siang hari untuk beristirahat dari letihnya pekerjaan kalian.

Di antara tanda-tanda-Nya bahwa Dia menjadikan siang agar kalian bergerak di muka bumi untuk mencari rezeki dari Rabb kalian.

Sesungguhnya di dalam hal itu benar-benar terdapat bukti-bukti bagi kaum yang mendengarkan dengan pendengaran yang penuh perhatian dan penerimaan.

Seperti halnya penjelasan Syamsul tadi, menurut pandangan Madzhab Syafi‘i juga menyatakan bahwa orang yang tidur seharian saat puasa Ramadhan secara hukum tidak akan membatalkan puasa.

Pakar Usul Fiqh Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Mulyono Jamal, pun menyebutkan hal yang sama.

Jamal menjelaskan, tidur sepanjang hari saaa puasa Ramadhan tidak membatalkan puasa.

"Tapi kalau tidurnya sepanjang hari ya tak dapat pahala, zero pahala," kata Jamal saat dikonfirmasi terpisah.

Baca Artikel lainnya di sini

SUMBER : TRIBUN TIMUR

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved