Perawat RS Siloam Curhat Setelah Dianiaya, Istri JT Kesal Anak Berdarah : Kok Suster Tega Kayak Gitu
Kepada Herman Deru, Christina Ramauli S mencurahkan keadaannya pasca dianiaya oleh JT. "Gimana kondisi kamu ?"Gimana kondisi kamu ? "Sudah berkurang,
TRIBUNJAMBI.COM -- Perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang dihubungi oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Kepada Herman Deru, Christina Ramauli S mencurahkan keadaannya pasca dianiaya oleh JT.
Christina sendiri menjadi sosok yang diperbincangkan publik beberapa hari belakangan ini.
CRS alias Christina Ramauli S menjadi korban penganiayaan oleh ayah pasien, JT.
JT kesal setelah mendengar aduan istrinya, Melisa soal tindakan Christina pada anaknya.
Baca juga: Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus Pengeroyokan Anggota TNI hingga Tewaskan Brimob di Melawai
Melisa menuding Christina tak profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai perawat.
Melisa semakin emosi saat melihat ada darah keluar setelah Christina mencabut infusan anaknya.
Melisa langsung menghubungi suaminya, JT.
Emosi melihat kondisi sang anak, JT langsung menganiaya Christina.
Video saat JT mengamuk pun viral di media sosial.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru lantas menghubungi Christina Ramauli S lewat video call.
"Gimana kondisi kamu ?
bapak lihat di TV di medsos kamu menjadi orang yang sangat diperbincangkan. tapi yang penting kamu tabah ya," kata Herman Deru.
Christina tampak menganakan masker dan baju garis biru corak putih.
"Iya pak," kata CRS.
Herman Deru lantas menanyakan kondisi Christina saat ini.
"Gimana lukamu? Katanya ada memar di kepala?" tanya Herman.
"Sudah berkurang, Pak, memarnya," jawab Christina.
"Rambut kena jambak, bekasnya di sini," katanya sambil menunjukkan bekas luka tersebut.
"Memar-memar, Pak," tambahnya.
Baca juga: Perawat RS Siloam yang Dianiaya Ternyata Calon Pengantin, Ibunya Curhat ke Gubernur : Mau Nikah
Herman Deru lantas menerangkan bahwa JT sudah diamankan Polisi.
"Pihak kepolisian sudah menangkap pelakunya. Yang penting sekarang Christina tabah saja dan tetap konsentrasi ke penyembuhannya. Kita serahkan kepada pihak kepolisian," tegasnya.
perawat yang dianiaya ayah pasien ternyata calon pengantin (Tribun Sumsel)
Sementara itu Melisa masih menganggap bahwa tindakan Christina Ramauli S tak selayaknya dilakukan oleh perawat.
Melisa masih ingat betul perlakukan CSR kepada anaknya.
Menurut Melisa, perawat CSR memperlakukan anaknya dengan tak baik.
"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster rumah sakit dalam melayani pasien.
Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa dikutip TribunnewsBogor.com dari Sripoku.com.
Menurut Melisa, perlakuan perawat RS Siloam sudah tak mengenakan sejak awal.
Mulai dari nada bicara, hingga ucapannya saat menangani anak Melisa.
"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu.
Baca juga: VIDEO Melisa Tak Terima dengan Perlakuan Perawat Saat Mencabut Infus Anaknya
Dari nada bicaranya saja agak ketus saat menangani anak saya yang rewel,
juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'.
Yah saya jadi tidak enaklah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," kata Melisa.
Melisa mengatakan, cara perawat mencabut infus anaknya begitu kasar.
"Ternyata bener kejadian kan, udah dia nyabutnya kasar darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur," kata Melisa.
Melisa mengaku malah disalahkan ketika banyak darah yang keluar.
"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak," tuturnya.
Melihat yang terjadi pada anaknya, Melisa panik.
Tangkapan layar seorang perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang dianiaya keluarga pasien, Kamis (15/4/2021). (TANGKAP LAYAR INSTAGRAM)
"Sebagai orangtua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah liat anak saya sampai keluar darah si suter itu tidak mau meminta maaf,
Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto," kata Melisa.
Saat darah keluar, menurut Melisa perawat di RS Siloam hanya diam saja.
Ia baru mendapat penanganan ketika mengadukannya ke kepala perawat.
"Fatal darah itu, saya sampai ngadu ke kepala perawat baru ditangani darah tersebut di kasih plester,
Sama suster itu darah anak saya cuma ditutul-tutul aja pakai tissu toilet. Saya ga bohong saya berani bersaksi nanti di pengadilan," kata Melisa.
Melisa, istri pelaku penganiayaan perawat RS Siloam (Sripoku/tribunsumse)
Melisa pun menyarankan agar RS Siloam memperbaiki pelayanannya.
"Saya minta pihak Rumah Sakit apalagi Rumah Sakit Siloam punya record sebagai rumah sakit bagus, pertimbangkan lagi kejadian ini jangan sampai terjadi ke pasien yang lain apalagi balita karena bisa membahayakan,"
"Menurut saya sikapnya sangat tidak profesional dan sangat tidak layak bekerja di rumah sakit manapun.
Harus dipertimbangkan suster itu jika diterima bekerja lagi," tutupnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com / Penulis: Sanjaya Ardhi