UMKM Jambi

Mengulik Strategi Sukses Pemasaran ala Beberapa UMKM di Jambi

Memang tidak ada strategi pemasaran yang baku untuk mencapai kesuksesan suatu usaha, tergantung dari jenis dan segmen mana yang akan dituju.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
(Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi ).
Rumah produksi UMKM Fansen 


TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sukses atau tidaknya suatu industri memang memiliki banyak faktor, satu di antaranya strategi pemasaran.

Memang tidak ada strategi pemasaran yang baku untuk mencapai kesuksesan suatu usaha, tergantung dari jenis dan segmen mana yang akan dituju.

Di Jambi sendiri pelaku UMKM yang sudah besar memiliki teknik pemasarannya masing-masing, walaupun ada sedikit kemiripan namun tidak sama persis.

Seperti UMKM Rempeyek Ilham, UMKM ini tidak memiliki item produk yang banyak, hanya keripik tempe dan rempeyek

Namun produksinya lumayan cukup banyak, bahkan Penjualannya juga sudah merambah provinsi tetangga seperti Lampung, Sumsel, Bengkulu sampai Riau.

Rempeyek Ilham dalam memasarkan produknya lebih fokus ke pasar ritel ketimbang traditional market. Untuk mencapai targetnya tersebut, dia hampir memiliki perwakilan di setiap provinsi yang menjadi segmen pasarnya. Minimal Reseller.

Hal serupa juga dilakukan R&R, UMKM ini juga menyasar segmen pasar ritel di daerah Sumatera, wilayah sebaran produknya juga tidak kalah dengan Rempeyek Ilham,  bahkan ritel besar seperti Alfamart sudah di sentuhnya.

Namun UMKM ini mencoba memproduksi beberapa varian produk, ketimbang hanya fokus di satu atau dua produk.

Dalam satu hari UMKM ini mampu memproduksi hingga 500 piece makanan ringan

Berbeda dengan dua UMKM di atas UMKM Fanses memiliki strategi yang berbeda. Dia lebih memiliki memiliki banyak produk namun menguasai pasar. Setidaknya UMKM ini memiliki 15 item produk yang dipasarkan di Provinsi Jambi. Mulai dari Kudapan sampai kue kering.

Dengan banyaknya produk UMKM ini tidak perlu memiliki wilayah sebaran yang besar. Dia cukup menguasai wilayah Kota Jambi, Nipah, Sabak, Tungkal, Bulian dan Tembesi.

Namun walaupun hanya beberapa daerah, omsetnya telah mencapai Rp 200 juta dalam sebulan.

UMKM rumah madu Hutan Jambi dengan brand CLB juga punya strategi yang berbeda UMKM ini memilih membesarkan usahanya dengan fokus di pasar digital.

UMKM madu yang juga memiliki peternakan madu ini menciptakan banyak reseller yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dia juga memiliki situs web khusus untuk pemasaranya di marketplace seperti shopee,  bukalapak,Tokopedia dan sebagainya.

Di satu sisi dia juga memperbaiki manajemen bisnisnya dengan merangkul orang-orang hebat di bidangnya. Baiknya sistem yang dibuat mendatangkan banyak investor yang tak segan menggelontorkan uangnya untuk memperbesar ternak madunya.

Makin baiknya sistem dan strategi pemasaran yang diciptakan UMKM asli Jambi ini membuat dia mampu mengekspor produk madunya ke beberapa negara sahabat. ( Tribunjambi.com / M Yon Rinaldi ).

Baca berita lain terkait UMKM Jambi

Baca juga: Prediksi Cuaca Seminggu ke Depan, Jambi Masih Berpotensi Cuaca Ekstrem

Baca juga: Ngaku Jadi Dukun, Pria Ini Cabuli 3 Gadis di Kamar dengan Modus Cabut Jarum Santet

Baca juga: Bekas Longsor Mengancam Keselamatan Pengguna Jalan di Dua Lokasi Ramai Wisatawan di Bungo

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved