Polisi yang Berjaga Saat Mabes Polri Diserang Zakiah Aini Diperiksa, Ini Hasil Pemeriksaannya
Polri sudah memeriksa sejumlah petugas yang berjaga, saat Mabes Polri diserang terduga teroris Zakiah Aini (ZA) pada Rabu (31/3/2021) lalu.
TRIBUNJAMBI.COM,JAKARTA - Polri sudah memeriksa sejumlah petugas yang berjaga, saat Mabes Polri diserang terduga teroris Zakiah Aini (ZA) pada Rabu (31/3/2021) lalu.
Hasilnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan petugas yang mengamankan Mabes Polri telah sesuai standar operasional prosedur (SOP).
"Semua disimpulkan bahwa SOP sudah berjalan dengan baik."
"Walaupun ada beberapa bagian yang kita tingkatkan sekarang," kata Brigjen Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4/2021).
Namun demikian, ia tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal berapa petugas yang diperiksa usai insiden tersebut.
Termasuk, bagaimana terduga teroris Zakiah Aini bisa membawa masuk airgun tersebut.
Rusdi hanya menyampaikan aparat kepolisian memang telah melakukan pengetatan pengamanan di lingkungan Mabes Polri usai insiden tersebut.
"Bisa melihat sendiri bagaimana pemeriksaan pada tempat-tempat penjagaan itu akan ditingkatkan lagi."
"Terutama bagi masyarakat atau tamu yang memiliki kepentingan di Mabes Polri," jelasnya.
Baca juga: Amerika Rusuh, Warga Kulit Hitam di AS Marah Polisi Tembak Mati Daunte Wright
Tak hanya di Mabes Polri, imbuh Rusdi, pengetatan juga bakal dilakukan menyeluruh di kantor maupun markas kepolisian.
"Ini tidak di Mabes Polri saja, di satuan kewilayahan telah dilakukan audit pengamanan."
"Sehingga betul-betul pengamanan di markas kepolisian dapat berjalan denagn baik," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengonfirmasi identitas perempuan yang menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) petang adalah Zakiah Aini (ZA).
Berikut ini pernyataan lengkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjelaskan aksi teror tersebut:
Sekitar pukul 16.30 WIB tadi telah kita lakukan tindakan tegas terhadap pelaku teror yang mencoba melakukan aksi di Mabes Polri.
Adapun kronologinya kurang lebih jam 16.30 WIB tadi ada seorang wanita yang berjalan masuk dari pintu belakang.
Kemudian yang bersangkutan mengarah ke pos gerbang utama yang ada di Mabes Polri.
Yang bersangkutan kemudian menanyakan di mana keberadaan kantor pos.
Dan kemudian diberikan pelayanan oleh anggota dan ditunjukkan arah kantor pos tersebut.
Kemudian wanita tersebut meninggalkan pos tersebut.
Namun kemudian yang bersangkutan kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota yang ada di pos siaga, dengan melakukan penembakan sebanyak 6 kali.
Baca juga: Penjual Senjata yang Dipakai Terduga Teroris Zakiah Aini Dibekuk di Aceh, Polisi Dalami Cara Belinya
2 kali tembakan kepada anggota di dalam pos.
2 kali ke anggota di luar, dan menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya.
Kemudian terhadap tindakan tersebut dilakukan tindakan tegas terukur kepada yang bersangkutan.
Kemudian dari hasil olah TKP, ditemukan identitas yang bersangkutan bernama ZA umur 25 tahun.
Alamat di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Kemudian kita cek berdasarkan identifikasi sidik jari dan face recognition, ternyata memang identitas sesuai.
Baca juga: Orang Tua Zakiah Aini Kaget Lihat Isi Instagram Putrinya, Yakin Ada yang Ngajak Serang Mabes Polri
Kemudian dari hasil profiling terhadap yang bersangkutan, maka yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS.
Yang dibuktikan dengan postingan yang bersangkutan di sosmed.
Tersangka ini mantan mahasiswa di salah satu kampus dan drop out pada saat di semester 5.
Kemudian dari hasil pendalaman dan penggeledahan, kita dapatkan beberapa temuan terkait barang yang dibawa.
Yang bersangkutan bawa map kuning, di dalamnya ada amplop bertuliskan kata-kata tertentu.
Dan kemudian juga yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat ataupun diposting 21 jam yang lalu.
Di mana di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait dengan masalah bagaimana perjuangan jihad.
Kita temukan juga saat penggeledahan di rumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit.
Jadi saya sudah perintahkan kepada Kadensus untuk mendalami dan usut tuntas terhadap kemungkinan adanya kelompok jaringan yang terkait dengan tersangka ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya sampaikan ke seluruh anggota untuk tetap beri pelayanan kepada masyarakat.
Namun demikian tingkatkan kewaspadaan, tingkatkan sistem pengamanan baik di markas komando, maupun pada saat laksanakan tugas di lapangan.
Jadi kami minta untuk rekan-rekan seluruhnya tetap beri pelayanan total kepada masyarakat. (Igman Ibrahim)
SUMBER : Wartakota