Berita Nasional
Kisah Selo Bocah 4 Tahun Selamat Dari Banjir Bandang di NTT Walau Lima Jam Terkubur di Lumpur
Terjadinya banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyisakan banyak cerita. Satu diantaranya tentang ditemukannya Selo bocah empat tahun.
Kisah Selo Bocah 4 Tahun Selamat Dari Banjir Bandang di NTT Walau Lima Jam Terkubur di Lumpur
TRIBUNJAMBI.COM - Terjadinya banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) menyisakan banyak cerita.
Satu diantaranya tentang ditemukannya Selo bocah empat tahun.
Selo selamat setelah lima jam terendam lumpur saat bencana banjir bandang melanda Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021).
Sejak pukul 01.30 WITA dinihari, Selo terseret banjir. Namun, Selo berhasil ditemukan selamat tersangkut di dahan pohon, Senin (5/4/2021) pagi.
Ditemukannya Selo itu akhirnya viral dan disebut sebagai mukjizat.
Beberapa kerabat mengunggah tentang ditemukannya Selo di media sosial.
Ayahnya Selo menceritakan, putranya hilang saat bencana melanda Pulau Adonara, pada Senin (5/4/2021), pukul 01.30 Wita.
Sat badai, hujan dan banjir yang diselimuti gelap kala itu, dia dan keluarganya mencari Selo.
Sempat muncul rasa putus asa dari ayahnya. Namun, dia dan keluarga kembali bersemangat mencari Selo.
Mereka akhirnya menemukan Selo sekitar pukul 07.30 Wita.
Baca juga: BREAKING NEWS Ketua EO Tungkal Project Jadi Tersangka Kasus Great Party SMAN 1 Tanjab Barat
Baca juga: Oknum Anggota Brimob Kaget Digerebek Mertua Saat Berada di Kamar Dokter Selingkuhan Tanpa Pakai Baju
Baca juga: BREAKING NEWS Ketua EO Tungkal Project Jadi Tersangka Kasus Great Party SMAN 1 Tanjab Barat
Selo ditemukan tertimbun lumpur. Hanya kepalanya yang terbebas.
Saat ditemukan itu Selo tersangkut pada sebatang pohon. Dengan tenaganya yang masih tersisa, si bocah memanggil opanya.
"Kami terus mencarinya. Saat opanya memanggil namanya Selo, dia langsung menjawab opa," kata bapak anak itu.
Keluarga bersyukur Selo ditemukan dalam keadaaan sehat. Warga pun berharap, mukjizat yang dialami Selo akan dialami warga korban bencana NTT lainnya yang masih hilang.
