Berita Kota Jambi
Petani Sayur di Paal Merah Kota Jambi Cemas Dengan Cuaca Tak Menentu
Petani sawi dan seledri di Paal Merah, Kota Jambi sedang harap-harap cemas akibat kondisi anomali cuaca yang melanda saat ini.
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rahimin
Petani Sayur di Paal Merah Kota Jambi Cemas Dengan Cuaca Tak Menentu
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Petani sawi dan seledri di Paal Merah, Kota Jambi sedang harap-harap cemas akibat kondisi anomali cuaca yang melanda saat ini.
Supeno, petani setempat yang Tribunjambi.com temui mengatakan, kondisi cuaca yang tidak menentu selama beberapa waktu terakhir ini membuat tanaman sawi dan seledri mereka menjadi rusak.
"Kondisi cuaca seperti ini, tanaman sayuran rentan terkena hama yang dapat mengakibatkan gagal panen. Di sini hamanya kutu loncat dan ulat. Belum lagi kalau hujan deras dan banjir. Di sini kalau hujan deras dan lama selalu banjir," kata dia, Minggu (11/4/2021).
Supeno berujar, hasil panennya saat ini sangat jauh menurun dibandingkan dengan hasil panen sebelumnya.
"Panen kali ini menurun, seledri sendiri dipanen hanya sekitar 1 kg saja per galangan. Tidak seperti sebelumnya yang dapat mencapai 5 kg per galangan," ujarnya.
"Lalu juga umur tanaman semakin pendek. Yang sebelumnya dapat mencapai lima bulan sekarang hanya mampu bertahan satu sampai dua bulan saja," sambungnya.
• Ketua EO Tungkal Project Angkat Bicara Soal Video dugem Siswa SMAN 1 Tanjung Jabung Barat
• Tak Puas Sama Artis Tanah Air Kini Aldi Taher Tandai Mariah Carey, Warganet: Bangunin Dong Ni Orang
• INGAT Lia Eden? Dikabarkan Meninggal Dunia, Ini Sepak Terjang dari Pemimpin Sekte Kerajaan Tuhan
Kondisi seperti ini biasanya akan berpengaruh terhadap harga sayur di pasaran yang akan mengalami fluktuasi. Serta berkurangnya permintaan pembeli untuk komoditas tersebut.
"Iya memang, kalau sudah mulai musim hujan seperti sekarang dan banyak hama, biasanya harga akan naik,".
"Tapi tingkat panennya juga akan jadi lebih sulit. Kalau kami optimis saja. Nanti kalau misalnya sudah memang benar-benar sulit menanam sawi dan seledri, kami akan mengganti tanaman yang lain, misal kacang panjang," pungkasnya.(Tribunjambi.com/Widyoko)
